Sebelum mengantarkan Arab Saudi mengalahkan Argentina, Harve Renard pernah membawa Zambia menjuarai Piala Afrika pada 2012. Ia kemudian menyebrang ke Pantai Gading dan mendulang prestasi yang sama pada Piala Afrika 2015.
Tak cukup sampai di situ, kepiawaiannya memaksimalkan potensi tim yang ia besut juga mengantarkan Maroko lolos ke Piala Dunia 2018 lalu. Hal tersebut menjadi sejarah baru bagi Maroko yang sudah absen Piala Dunia selama 20 tahun.
Baca juga: Profil Herve Renard, Sang Pembuka Sejarah
Sofie Imam pun memberikan pujian kepada taktik yang digunakan Herve Renard saat menghadapi Argentina. Ia menjabarkan permainan Arab Saudi sebagai permainan yang penuh trik dan berani.
Ia kagum bagaimana permainan bertahan Arab Saudi di separuh lapangan bisa membuat Angel Di Maria kecolongan.
"Intinya pemain Argentina terjebak dengan kesengajaan pemain Arab berani bertahan cukup tinggi. Pemain Arab tidak merebut bola, tetetapi hanya membayangi/men-delay sampai jumlah pemain bertahan Arab menjadi 5 (dari sebelumnya 4 pemain belakang)," ujar Sofie Imam.
"Dalam sepak bola, istilahnya multidefense. Defense start dari middle turun sampai depan penjaga gawang (low block)," katanya.
Taktik-taktik yang sederhana tetapi mampu dieksekusi dengan sempurna. Semua itu membuat sepak terjang Arab Saudi terlihat menjanjikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.