Transisi dari generasi emas ke komposisi pemain muda juga tak membuat Evan Dimas minder. Menurut dia, Pedri dkk punya kualitas untuk bersaing di kompetisi dunia.
“Saya rasa meskipun pemain muda mereka tetap bermain di kasta tertinggi di klubnya, apalagi mereka bermain di klub-klub besar. Saya rasa mereka siap,” katanya.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Argentina Kalah, Ketika Rekor Messi Dibungkam Sengatan Arab Saudi
Zulfiandi – Argentina
Gelandang pekerja keras, Zulfiandi, mendukung Argentina pada Piala Dunia 2022. Ia melihat La Albiceleste punya kedalaman skuad yang memperbesar peluang mereka untuk menjadi juara.
“Tim Argentina tahun ini diisi sama 'preman-preman' semua,” ujar pemain Madura United tersebut.
Ia tak salah menyebut bahwa Argentina diisi oleh "preman". Sebab pemain-pemain pilihan Lionel Scaloni adalah pemain kelas kakap yang sedang berada puncak performa di timnya masing-masing.
Sebut saja Lisandro Martinez yang menjadi andalan Manchester City, lalu gelandang bertahan pekerja keras Alexis MacAllister yang membukukan 5 gol dari 14 laga bersama Brighton and Hove Albion di Premier League.
Tidak ketinggalan ada Angel Di Maria, Lionel Messi dan Paulo Dybala yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya.
Komposisi yang ada membuat Zulfiandi optimistis Argentina akan superior pada persaingan Grup C bersama Meksiko, Polandia dan Arab Saudi.
“Prediksi di grup, insya Allah bisa lolos dengan mulus," kata pemain yang mengidolakan Lionel Messi itu.
M Hargianto – Brasil
Gelandang Bhayangkara FC, M Hargianto, tanpa ragu menjagokan Brasil sebagai juara Piala Dunia 2022. Ia mendukung Neymar dkk karena sudah jatuh hati dengan Selecao sejak kecil dan tak pernah minat berpindah hati ke tim lain.
“Memang suka saja dengan Brasil. Dulu waktu Juara Piala Dunia 2002 saya masih kecil, nah di situ banyak pemain generasi emas Brasil. Sejak saat itu, tidak pernah lepas dari Brasil, pokoknya Brasil terus,“ ujarnya dengan tegas.
Pemain 26 tahun tersebut pun tak memiliki analasis performa maupun hitung-hitungan statistik. Ia mengesampingkan semua hal tersebut karena kecintaannya terhadap Tim Samba lebih dari logika analisa maupun hitung-hitungan statistika.
“Kalau di bola semuanya tidak bisa dihitung matematika, tetapi tetap dukung Brasil,” terangnya.
“Pemain sekarang saya kurang begitu hafal, tetapi ada Casemiro yang bermain di Manchester United,” ungkapnya.
“Karena dia sedang disorot dan kebetulan saya suka dengan Manchester United, jadi sekarang gelandang bertahan yang bermain bagus di gaya sepak bola sekarang, ya Casemiro atau Toni Kroos, tetapi kan Toni tidak ikut," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.