KOMPAS.com - Bintang timnas Inggris, Harry Kane, akan tetap mengenakan ban kapten pelangi "OneLove" untuk mendukung kelompok LGBTQ+ pada Piala Dunia 2022 Qatar.
Pernyataan Harry Kane kali tentu mengejutkan karena Qatar selaku tuan rumah Piala Dunia 2022 melarang berbagai hal mengenai LGBTQ+.
Aturan itu berkaitan dengan fakta bahwa Qatar adalah negara Islam.
Tidak hanya itu, FIFA juga sudah menetapkan aturan khusus soal ban kapten untuk Piala Dunia 2022 Qatar.
Ban kapten pelangi "OneLove" tidak tercantum dalam aturan FIFA tersebut.
Baca juga: Inggris Vs Iran: Tidak Ada yang Mustahil bagi The Three Lions
Itu artinya, Kane akan dianggap melanggar aturan dan terancam mendapatkan sanksi jika ngotot menggunakan ban kapten pelangi "OneLove" pada Piala Dunia 2022.
Terkini, banyak media Eropa melaporkan rumor yang menyebut FIFA akan menghukum pemain yang mengenakan ban kapten pelangi selama Piala Dunia 2022.
Tidak tanggung-tanggung, FIFA dikabarkan meminta wasit langsung memberi hukuman kartu kuning pada awal pertandingan untuk pemain yang melanggar aturan ban kapten Piala Dunia 2022.
Terlepas dari rumor itu dan aturan FIFA, Harry Kane mengaku akan tetap menggunakan ban kapten pelangi "OneLove" selama Piala Dunia 2022.
Hal itu disampaikan Harry Kane pada Sabtu (19/11/2022) waktu setempat, dalam konferensi pers menjelang laga Grup A Piala Dunia 2022 Inggris vs Iran.
Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia 2022: Inggris Vs Iran, Senegal Vs Belanda
"Sudah jelas kami sebagai tim, staf, dan organsisasi ingin mengenakan ban kapten itu (pelangi "OneLov"," kata Harry Kane dikutip dari The Guardian.
"Saya tahu FA (Federasi Sepak Bola Inggris) sudah berbicara dengan FIFA. Saya yakin mereka akan mengambil keputusan pada hari pertandingan nanti," ujar Kane.
"Saya pikir kami telah menjelaskan bahwa kami ingin memakai ban kapten itu (pelangi "OneLove"," tutur striker milik Tottenham Hotspur itu.
Apa yang dikatakan Kane tentang FA sudah membuka komunikasi dengan FIFA terkait ban kapten pelangi "OneLove" memang benar.
Namun, FA masih belum mendapat jawaban dari FIFA. Hal itu dikonfirmasi CEO FA, Mark Bullingham.
Baca juga: Inggris Vs Iran, Menanti Kebangkitan Pasukan Southgate