Ronaldo Serang Pemilik Man United: Glazer Tak Peduli Klub, Hanya Ingin Uang

KOMPAS.com – Bintang sepak bola Cristiano Ronaldo kembali menjadi sorotan seusai menyerang petinggi Manchester United.

Cristiano Ronaldo menyampaikan demikian dalam wawancaranya bersama jurnalis asal Inggris, Piers Morgan.

Ronaldo menjelaskan bahwa Man United sudah melakukan sebuah pengkhianatan kepadanya selama periode keduanya di Old Trafford.

“Saya merasa dikhianati. Saya pikir beberapa orang tidak ingin saya di sini, bukan hanya tahun ini, tetapi sebelumnya juga,” tutur Ronaldo dikutip dari Marca.

Baca juga: Ronaldo Sudah Tidak Diinginkan Rekan Setimnya di Man United

“Para pemilik, Glazers, tidak peduli dengan klub. Mereka akan mendapatkan uang, tetapi tak peduli soal olahraga,” ucap dia.

Lebih lanjut, eks pemain Juventus itu menjelaskan alasannya tidak ikut serta dalam tur pra musim Man United.

Ya, Cristiano Ronaldo memang hampir tidak mengkuti seluruh kegiatan rangkaian pramusim Man United. Ia tidak datang ke Thailand dan Australia.

Ronaldo baru kembali latihan dengan Man United pada akhir Juli. Sang pemain mentas dalam uji coba terakhir MU.

Baca juga: Varane Bicara Dampak Wawancara Kontroversial Ronaldo ke Skuad Man United

Pemain yang identik dengan nomor tujuh itu menegaskan bahwa alasannya tak ikut rangkaian kegiatan pra musim karena sedang merawat putrinya.

“Saya mengalami beberapa masalah saat liburan, karena putri saya yang masih kecil menderita bronkitis. Ia tinggal satu minggu di rumah sakit,” ucap Ronaldo.

“Orang-orang kemudian mengarang cerita bahwa saya memang tidak ingin untuk pergi bersama Man United,” tambah dia.

“Mereka nyatanya lupa bahwa saya juga manusia. Saya akan selalu berada di sisi keluarga saya,” ungkapnya lagi.

Baca juga: 4 Aksi Berontak Ronaldo di Man United, Megabintang Kian Rewel...

Ronaldo merasa kecewa. Sebab, petinggi Man United ternyata tidak sepenuhnya percaya terkait kondisi putrinya yang sakit.

“Saya berbicara dengan direktur dan Presiden Manchester United,” kata pemain peraih lima trofi Ballon d’Or itu.

“Sikap itu adalah sesuatu yang sangat menyakitkan saya karena mereka meragukan kata-kata saya. Padahal, saya sedang berjuang,” ucap dia.