KOMPAS.com - Louis van Gaal menciptakan sebuah drama gila dalam sejarah Piala Dunia kala melakukan pergantian kiper jelang adu penalti kontra Kosta Rika.
Partai perempat final Piala Dunia 2014 antara Belanda vs Kosta Rika di Arena Fonte Nova, Salvador, Brasil, pada 5 Juli 2014, memunculkan sebuah drama yang akan senantiasa dikenang.
Duel Belanda vs Kosta Rika berkesudahan 0-0 selama 90 menit duel. Skor tak berubah jelang babak kedua extra time berakhir.
Pelatih Belanda, Louis van Gaal, lantas membuat sebuah keputusan berani.
Tepat pada menit ke-120, beberapa detik jelang waktu ekstra berakhir, Van Gaal menarik keluar sang kiper, Jasper Cillessen, dan menggantinya dengan Tim Krul.
Pergantian kiper ini jelas merupakan antisipasi Van Gaal terhadap babak adu penalti.
Baca juga: Piala Dunia 2022: Brasil Tak Sama seperti Dulu, Jogo Bonito Telah Hilang
Ada yang menyebut Van Gaal membuat sebuah keputusan jenius. Namun, tak sedikit pula yang menyebutnya gila.
“Mengganti kiper adalah sesuatu yang tidak bisa saya ingat pernah terjadi sebelumnya. Itu sedikit menghina, mungkin buat Cillessen, tetapi Van Gaal adalah figur yang hanya punya satu tujuan, pribadi yang percaya diri. Sebuah langkah berani dan dia akan hidup dan mati bersama itu,” kata pengamat sepak bola Inggris, Gary Lineker.
Secara hasil, keputusan Van Gaal tokcer. Tim Krul sukses menebak arah lima penendang Kosta Rika dan menggagalkan dua di antaranya.
Belanda pun memenangi adu penalti dengan skor 4-3 dan berhak melaju ke semifinal melawan Argentina.
Setiap kali pemain Kosta Rika melangkah hendak mengambil penalti, Tim Krul selalu memainkan triknya. Ia selalu mendekati dan mengajak bicara penendang Kosta Rika.
“Saya baru benar-benar tahu tahu ketika kami menunggu naik ke bus,” kata Tim Krul soal kisah di balik keputusan gila Van Gaal.
“Pelatih kiper, Frans Hoek, datang dan bilang ‘Tim, dengar, kemungkinannya ada, laga ini berujung penalti dan kami berpikir memasukannmu jika itu terjadi’,” kata Tim Krul berkisah.
“Jadi, saya di depan laptop dan mulai menganalisis penalti lagi di bus,” tutur Tim Krul yang saat itu bermain untuk Newcastle United.
Baca juga: 8 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Van Persie Terbang dan Gilas Spanyol
Padahal, sejatinya Tim Krul tak punya rekam jejak apik dalam mengantisipasi penalti.
Pandit BBC, Alan Shearer, menyorot Krul hanya dua kali melakukan penyelamatan dalam 20 situasi penalti yang dihadapinya di Newcastle.
Van Gaal pun mengakui bahwa instruksinya kepada TIm Krul untuk melakukan pemanasan pada masa extra time laga kontra Kosta Rika merupakan upayanya menciptakan teror psikologis.
“Fakta bahwa kiper mulai melakukan pemanasan sudah cukup untuk memunculkan ketakutan. Karena ini baru pertama kali terjadi,” ujar Van Gaal yang mendapati keputusannya sukses besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.