Posisi Xavi Hernandez Aman meski Barcelona Turun Kasta ke Liga Europa

KOMPAS.com - Barcelona sudah kehilangan peluang meraih gelar Liga Champions 2022-23. Klub berjulukan Azulgrana ini harus menerima kenyataan pahit turun kasta ke Liga Europa.

Perjalanan Barcelona dijegal dua raksasa Eropa, Bayern Muenchen dan Inter Milan. Barca kalah dalam persaingan di Grup C Liga Champions 2022-23 sehingga dua rivalnya itu yang berhak maju ke babak 16 besar.

Alhasil, Barca kembali bermain di level kedua kompetisi Eropa. Ini untuk kali kedua The Catalans mengalami hal tersebut karena musim lalu pun mereka tersingkir dalam fase grup Liga Champions.

Baca juga: Catatan Minor Barcelona Usai Libas Viktoria Plzen 4-2

Meski demikian, posisi pelatih Xavi Hernandez masih aman. Wakil Presiden Barcelona, Rafael Yuste, yang memberikan jaminan tersebut dalam wawancara di Vienna House Easy, Plzen, Ceko.

Dia mengungkapkannya menjelang Barca melakoni laga pamungkas penyisihan grup melawan Viktoria Plzen, Rabu (2/11/2022) dini hari WIB.

Adapun pertandingan di markas wakil Ceko itu sudah terlaksana. Barca, yang sudah pasti menempati peringkat ketiga Grup C, menang dengan skor 4-2.

"Kami sepenuhnya menaruh kepercayaan kepada Xavi. Kami 100 persen berada di belakangnya karena rekan-rekanku di manajemen yang mengungkapkan itu," ujar Rafael Yuste dikutip dari AS.

Barcelona in the Champions League since Leo Messi left:

??2021-22: Out in the group stage
?? 2022-23: Out in the group stage

???? pic.twitter.com/rqkGBL4xFZ

— B/R Football (@brfootball) October 26, 2022

"Xavi pelatih lokal yang mengetahui apa yang dia butuhkan dan lakukan, bertarung dengan tim yang masih terus berkembang. Kami semua menaruh kepercayaan kepadanya." 

"Dia pelatih yang kami inginkan dan memiliki skuad yang akan terus bertumuh. Saya yakin dia akan memimpin kami meraih banyak trofi yang fans inginkan." 

Memang, Xavi merupakan produk Barcelona. Dia termasuk legenda klub karena sejak promosi ke tim utama pada Juli 1998, dia memegang peranan penting sebagai playmaker hingga memutuskan hengkang pada 2015 lantaran kontraknya tak diperbarui.

Baca juga: Suara Kecewa Lewandowski Usai Barcelona Terlempar dari Liga Champions

Setelah gantung sepatu pada 2019, Xavi kembali ke Camp Nou sebagai pelatih sejak 6 November 2021. Artinya, empat hari lagi dia genap setahun menjadi nakhoda di Camp Nou.

Xavi’s 56% win rate is the worst of any Barça coach with 50+ games since in 2001 ????#xavi #barcelona #barça #xavihernandez #elclasico #clasico #futbol #football pic.twitter.com/Hs3dgJWz30

— Skores (@skoresofficial) October 17, 2022

Sejatinya, kinerja Xavi selama hampir setahun ini tak terlalu mentereng karena memiliki rata-rata kemenangan hanya 56 persen. Persentase itu masih jauh di bawah manajer terdahulu yang digantinya, Ronald Koeman (66 persen) -- dalam rentang waktu yang sama.

Namun, seperti yang dikatakan Rafael Yuste, Xavi pernah menjadi bagian penting Barcelona sehingga posisinya terbilang aman.

Apalagi, mereka kini bersaing ketat dengan sang rival, Real Madrid, dalam ajang LaLiga Spanyol.

Kemenangan 1-0 atas Valencia pada akhir pekan lalu, membuat Barca terus menempel juara bertahan LaLiga tersebut. Kini, Barca hanya tertinggal satu poin dari Los Blancos, julukan Real Madrid.