Arema FC, Persija, dan RANS kompak mengambil sikap yang sama, yakni menuntut tuntas tragedi Kanjuruhan untuk mempertanggungjawabkan 135 korban jiwa. Ketiga klub ini menginginkan supaya kasus tragedi Kanjuruhan diselesaikan sejelas-jelasnya.
"Sikap kami sangat jelas. Kami berharap investigasi yang komprehensif dan pengusutan secara tuntas agar tragedi ini dapat diungkap secara terang benderang sehingga korban mendapatkan keadilan sepenuhnya," bunyi petikan sikap Arema FC di akun Instagramnya.
Selain itu, ketiga klub juga mendukung total perbaikan, pembenahan, dan proses transformasi sepak bola Indonesia guna menggapai sepak bola yang lebih baik, aman, dan nyaman untuk semua.
"Sepak bola Indonesia harus berbenah. Karena itu, kami mendukung penuh proses transformasi sepak bola yang sedang dilakukan," bunyi petikan sikap Persija di akun Instagramnya.
"Kami optimists bahwa sepak bola Indonesia bisa berkembang ke arah yang lebih baik sehingga bisa menjadi sepak bola yang senantiasa dapat dinikmati oleh semua usia," tulis RANS di akun Instagramnya.
Sementara itu, ketiga tim tersebut tidak mendesak secara gamblang mengenai KLB maupun tuntutan lain kepada PSSI dan PT LIB.
PSIS Semarang menyatakan sikap untuk mendukung transformasi pada sepak bola Indonesia. Namun, kelanjutan kompetisi menjadi prioritas tim.
Untuk itu, tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar tersebut mendorong supaya segera digelar RUPS LB PT LIB.
"Namun, kompetisi juga harus berjalan dengan penuh transformasi dan perbaikan-perbaikan seperti yang saat ini tengah disusun oleh tim Satgas Transformasi Sepak Bola Indonesia. Sepak bola Indonesia harus kembali berjalan jauh lebih baik dari sebelumnya," kata Yoyok Sukawi, CEO PSIS Semarang.
Sementara mengenai KLB, PSIS memutuskan berada di pihak netral dan menghormati sikap klub lain yang menginginkan reformasi. Namun, ia mengingatkan untuk tetap menjunjung statuta PSSI.
"Mengenai KLB, PSIS menghormati sikap kawan-kawan klub lain karena itu hak sebagai anggota PSSI, tetapi harus dilaksanakan sesuai statuta, yakni jika ada usulan dari 50 persen anggota PSSI atau dua pertiga dari delegasi yang mewakili anggota PSSI," katanya.
Baca juga: Pernyataan Resmi PSM: Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan, Singgung Kelanjutan Liga dan KLB
PSM Makassar menyatakan tiga sikap terkait situasi sepak bola Indonesia saat ini. Sikap pertama PSM sepakat bahwa tragedi Kanjuruhan sebagai tragedi kemanusiaan bagi seluruh insan sepak bola dunia.
Karena itu, klub mendorong dan mendukung proses investigasi yang tengah berjalan dengan jaminan pengusutan tuntas.
Sikap kedua, PSM menyatakan mendukung segala bentuk perbaikan dan transformasi sepak bola, tak terkecuali KLB. Namun, dengan cara yang santun dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“PSM Makassar mendukung penuh segala bentuk perbaikan dan transformasi sepak bola nasional (termasuk pelaksanaan Kongres Luar Biasa) dengan tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku agar tidak menjadi masalah baru pada kemudian hari,” bunyi rilis PSM di situs resmi mereka.
"PSM Makassar siap mengambil peran dan mengusahakan agar tujuan PSSI dapat terwujud, khususnya sebagaimana tertuang pada Pasal 4 Statuta PSSI," lanjut petikan sikap kedua.
Ketiga, PSM mendesak supaya segera diberikan kejelasan terkait kelanjutan Liga 1 2022-2023. Sebab, saat ini jeda dirasa sudah cukup lama dan banyak jadwal pertandingan yang tertunda.
"Membiarkan klub terlalu lama dalam ketidakpastian tentu sangat merugikan, terlebih bagi PSM Makassar dan Barito Putera yang saat ini sudah memiliki lima pekan pertandingan yang tertunda," bunyi petikan sikap ketiga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.