KOMPAS.com - Amir Burhanuddin, penasehat hukum Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) Akhmad Hadian Lukita, menyatakan patuh pada keputusan penahanan yang dilakukan Polda Jawa Timur.
Ia menegaskan kliennya akan menghormati dan akan bersikap kooperatif dalam seluruh proses penyidikan yang berlangsung, termasuk harus menjalani pemeriksaan lanjutan dengan status tahanan.
Sikap tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban secara moril di samping proses hukum yang sedang berjalan.
Baca juga: Tersangka Tragedi Kanjuruhan, Ini Alasan Akhmad Hadian Lukita Belum Ditahan
“Kepada proses hukum, klien kami meyakini bahwa ini bagian bentuk empati dan simpati di atas peristiwa yang terjadi mudah-mudahan ini dilimpahkan, tersangka untuk secepatnya dapat keadilan,” ujarnya.
Akhmad Hadian Lukita resmi menjadi tahanan Mapolda Jawa Timur terkait kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Sebelumnya, ia datang ke Mapolda Jawa Timur Surabaya untuk menjalani pemeriksaan tambahan di gedung Ditreskrimum Polda Jatim, Senin (24/10/2022) pagi.
Namun pada saat pukul 19.24 WIB, ia keluar dari ruangan penyidikan mengenakan rompi tahanan.
Akhmad Hadian Lukita ditahan bersama lima tersangka lainnya yakni Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Arema FC, Abdul Haris, Security Officer Stadion Kanjuruhan, Suko Sutrisno, Danki III Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, Kabag Ops Polres Malang Wahyu Setyo Pranoto, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Baca juga: Jalani Pemeriksaan di Polda Jatim, Akhmad Hadian Lukita Irit Berkomentar
Mengenakan rompi tahanan berwarna orange, keenamnya dikawal ke mobil tahanan Direktorat Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) Polda Jatim untuk dibawa ke tempat penahanan.
Amir Burhanuddin cukup menyayangkan keputusan penahanan mengejutkan yang diawali dengan pemanggilan untuk pemeriksaan tambahan ini.
“Kemarin-kemarin sudah kami ajukan untuk tidak melakukan penahanan. Tapi nyatanya sore hari ini dilakukan penahanan,” ujarnya.
Kendati demikian hal tersebut tidak mengurangi komitmen untuk menghormati proses hukum yang berjalan.
“Sejak awal menyampaikan bahwa ia akan patuh mengikuti proses hukum yang telah ditetapkan kepada dia (Lukita),” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.