Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Punya Video Kunci, Komnas HAM Yakin Gas Air Mata Penyebab Utama Tragedi Kanjuruhan

Kompas.com - 22/10/2022, 12:40 WIB
Suci Rahayu,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Berbekal video kunci, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam, masih berkeyakinan gas air mata sebagai penyebab utama tragedi Stadion Kanjuruhan yang merenggut 134 nyawa dan melukai 621 orang lainnya.

Pernyataan Choirul Anam tersebut merupakan tanggapan soal keganjilan rekonstruksi tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jatim Surabaya, Rabu (19/10/2022) lalu.

Rekonstruksi tersebut menghadirkan tiga tersangka dari pihak keamanan Polri, yakni Kompol Wahyu Setyo Pranoto (Kabag Ops Polres Malang), AKP Hasdarmawan (Danki 3 Sat Brimob Polda Jatim), dan Babang Sidik Achmadi (Kasat Samapta Polres Malang).

Dalam rekonstruksi tersebut diperagakan 30 adegan berdasarkan keterangan tersangka dan saksi. Namun tidak ada reka ulang penembakan gas air mata ke tribun penonton.

Baca juga: Pemulihan Trauma Pemain Arema FC, Psikolog Dampingi sampai Lapangan

 

Padahal berdasarkan investigasi ditemukan proyektil gas air mata yang tersebar di tribune Stadion Kanjuruhan, tempat terjadinya tragedi pilu usai laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober lalu.

“Banyak teman-teman Aremania yang menanyakan kepada kami, apakah betul penyebabnya soal gas air mata? Karena dalam rekonstruksi kemarin tidak ada penembakan gas air mata ke tribune,” ujar Choirul Anam usai mendatangi Kandang Singa, Kantor Arema FC, Jumat (21/10/2022) kemarin.

“Sampai saat ini kesimpulan kami adalah gas air mata penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan.”

Baca juga: Peduli Tragedi Kanjuruhan, Jurnalis Malang Raya Gelar Laga Amal

“Jadi Komnas HAM meyakini dengan berbagai dokumen yang ada penyebab utama dari tragedi Kanjuruhan,” ujar Choirul Anam mempertegas.

Soal rekonstruksi sendiri, Choirul Anam tidak menyinggung. Ia mengatakan tidak terlibat dan tidak hadir dalam rekonstruksi yang dihadiri oleh pihak kejaksaan dan perwakilan TGIPF dari Menkopolhukam.

Namun, Komnas HAM mengklaim sudah mengantongi bukti kuat yang bisa menjelaskan bahwa gas air mata adalah penyebab utama tragedi Kanjuruhan.

“Apakah kau merasa punya buktinya? Punya, dan kami punya video kunci terkait itu yang bisa menggambarkan posisi gas air mata sampai proses kematian,” ucap Choirul Anam.

“Videonya diambil dari korban yang meninggal, dan itu clear bagi kami,” katanya lagi.

Kendati demikian, Komnas HAM masih belum puas dengan temuan tersebut. Mereka menaruh dugaan bahwa tragedi ini lebih dari kesalahan manusia, namun sistemnya juga perlu dicek kembali.

Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang pada Jumat (21/10/2022).KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mendatangi Kantor Arema FC di Jalan Mayjend Panjaitan, Kota Malang pada Jumat (21/10/2022).

Karena itu, Choirul Anam dan tim terus berkeliling menggali keterangan dan fakta kepada semua pihak yang terlibat dalam tragedi ini. Salah satunya adalah manajemen Arema FC.

“Ada penyebab yang lain yang sedang kami telusuri sekarang dari segi regulasi ini. karena itu kami memanggil PSSI-nya memanggil PT LIB-nya, broadcaster, serta penyelenggara klub dan manajemen,” katanya menutup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

David da Silva Mogok Latihan dan Bertanding, Masalah Sensitif dengan Persib

Liga Indonesia
Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Persija Kembali Main di Jakarta Saat Jamu Persis di SUGBK

Liga Indonesia
Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Jawaban soal Kans Nathan Dipanggil STY ke Timnas U23 Indonesia

Liga Indonesia
Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Saat Shin Tae-yong Merasa Tak Enak Hati Usai Troussier Dipecat Vietnam...

Internasional
Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liverpool Mundur dari Perburuan Alonso, Ada 2 Kandidat Pengganti Klopp

Liga Inggris
Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Keputusan Sudah Diambil, Xabi Alonso Satu Musim Lagi di Leverkusen

Bundesliga
Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Link Live Streaming Laga Liga 1 Malam Ini, PSM Makassar Vs Borneo FC

Liga Lain
Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Man City Vs Arsenal: Meriam ke Kandang Macan, City 38 Laga Tak Terkalahkan

Liga Inggris
PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

PSM Vs Borneo FC, Catatan Gemilang Tim Tamu Bikin Tavares Sulit Menutup Mata

Liga Indonesia
Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Pengamat Malaysia Soroti Kemajuan Timnas Indonesia, Puji Prinsip STY

Timnas Indonesia
Sorotan Media Korea Selatan ke 'Magis Shin Tae-yong' Bersama Timnas Indonesia

Sorotan Media Korea Selatan ke "Magis Shin Tae-yong" Bersama Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Gianluigi Buffon Bergabung, Italia Tak Akan Mengecewakan di Euro 2024

Internasional
Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Target Medali Indonesia Olimpiade Paris 2024 Tunggu Kualifikasi Semua Cabor

Olahraga
Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Chelsea Vs Burnley: Sterling dan Pochettino Paham Kemarahan Fan

Liga Inggris
Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Alphonso Davies Dapat Ultimatum Bayern, Madrid Pantau Situasi

Bundesliga
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com