"Jadi selama 18 hari diberi alat bantu napas dengan kondisi naik turun," ucap Wayan.
"Kami terus berjuang bersama almarhum, tapi Allah menentukan kehendak lain," katanya lagi.
Sementara itu, lanjut Wayan, jumlah korban tragedi Kanjuruhan yang berada di ICU RSSA kini tersisa satu orang.
"Sekarang yang di ICU tinggal satu orang. Kondisinya juga belum stabil dan pakai ventilator. Namanya Novita," kata Wayan. (Sylvianita Widyawati)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.