Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Andreas Lucky Lukwira
Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Penggiat @Naikumum dan Pengamat Bus

Benarkah Aremania Tidak Terima Kekalahan?

Kompas.com - 20/10/2022, 13:09 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

SABTU malam pada 1 Oktober 2022, sebuah tragedi yang menjadi sejarah kelam sepak bola Indonesia bahkan dunia terjadi. Waktu itu seratusan orang meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Setelah dihitung dengan beberapa yang meninggal setelah tanggal tersebut, total korban tewas dalam tragedi itu sebanyak 133 orang.

Salah satu yang disorot masyarakat terkait peristiwa itu adalah sikap Aremania yang dianggap tidak mau menerima kekalahan klubnya dari Persebaya, sehingga menyebabkan kericuhan. Aremania merupakan nama kelompok pendukung klup sepak bola Arema, Malang. 

Benarkah Aremania tidak bisa menerima kekalahan dalam pertandingan di Stadion Kanjuruhan itu sehingga melakukan kericuhan?

Baca juga: Laporan TGIPF: Ditembaki Gas Air Mata, Aremania Teriaki “Polisi Pembunuh dan Polisi Sambo”

Mari kita lihat catatan pertandingan Arema FC musim ini. Total, Arema FC sudah menjalani 11 pertandingan dengan catatan empat kali menang, dua kali imbang, dan lima kali kalah.

Sebelum pertandingan melawan Persebaya pada 1 Oktober itu, Arema bahkan sudah dua kali kalah di stadion Kanjuruhan, yakni saat melawan Persija pada 28 Agustus 2022 dan melawan Persib pada 11 September 2022. Pada dua kekalahan itu tidak ada kerusuhan yang terjadi, semua berakhir damai.

Persib selama 12 tahun terakhir dianggap salah satu klub rival Arema. Secara mengejutkan bahkan terdapat suporter Persib yang ikut menonton di tribun 1 stadion Kanjuruhan. Pertandingan itu menjadi tonggak perdamaian suporter kedua klub yang selama 12 tahun ini terlibat perang dingin.

Pada musim ini, kekalahan di kandang bukan merupakan sesuatu yang baru untuk Aremania. Kekalahan bahkan tidak merusak upaya damai antara Aremania dan suporter Persib pada 11 September itu.

Mundur ke belakang, kekalahan Arema FC di Kanjuruhan, atau bahkan Gajayana (kandang Arema sebelum Kanjuruhan) merupakan hal yang biasa. Catatan penulis, Gajayana dan Kanjuruhan tidak pernah dirusak oleh Aremania, apapun hasilnya.

Baca juga: Polri Pastikan Akan Tuntaskan Rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan

Pada 2003, Arema bahkan terdegradasi ke divisi satu (kasta kedua), dan kondisi itu tidak menyurutkan dukungan Aremania kepada tim Arema.

Stadion Gajayana tetap penuh pada Liga Pertamina (divisi satu) 2004. Arema melewati satu  musim di kasta kedua, sebelum kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan status juara Liga Pertamina 2004.

Dalam sepak bola modern, hampir tidak ada suporter yang tidak bisa menerima kekalahan timnya, dan hampir tidak ada tim yang tidak terkalahkan di kandang. Anggapan orang awam bahwa kerusuhan suporter hanya sesimpel tidak menerima kekalahan tentunya tidak tepat.

Rekonstruksi penanganan kerusuhan dalam tragedi Kanjuruhan yang digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022). Rekonstruksi penanganan kerusuhan dalam tragedi Kanjuruhan yang digelar di lapangan sepak bola Mapolda Jatim, Rabu (19/10/2022).
Beragam faktor penyebab kerusuhan suporter 

Penyebab kerusuhan suporter menurut Santoso (1997) dibagi dalam tiga faktor yakni faktor internal, eksternal, dan faktor situasi.

Faktor internal yakni fanatisme kedaerahan yang tinggi pada diri suporter dan kelompoknya yang didukung oleh situasi yang terjadi pada saat pertandingan, bisa mendorong terjadinya kerusuhan suporter dan dapat memicu sikap etnosentris di kalangan suporter.

Dalam kejadian di Kanjuruhan, hal ini mungkin terjadi jika ada suporter Persebaya. Namun, potensi itu sudah diantisipasi Panpel, Polres Malang, dan kedua kelompok suporter dengan tidak datangnya suporter Persebaya pada pertandingan itu.

Baca juga: Tim Hukum Aremania Bakal Ajukan Upaya Hukum Perdata Pemenuhan Hak Korban

Faktor eksternal yakni kondisi stadion dan fasilitasnya yang kurang memadai, ditambah sistem pengamanan stadion dan pertandingan yang kurang baik. Hal itu akan menjadi faktor eksternal pemicu terjadinya kerusuhan suporter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Siaran Langsung dan Live Streaming Indonesia Vs Korsel Malam Ini

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Persib Bandung Vs Borneo FC, Siasat Pieter Huistra Manfaatkan Laga

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com