Respons Jokowi soal Ancaman Shin Tae-yong Mundur dari Timnas Indonesia

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons pernyataan Shin Tae-yong yang siap mundur sebagai pelatih kepala timnas Indonesia. 

Shin Tae-yong membuat pernyataan tersebut menyusul desakan kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 100 orang lebih pada 1 Oktober 2022. 

Sikap Shin Tae-yong tersebut sudah sampai di telinga Presiden Jokowi. Akan tetapi, Presiden Jokowi enggan berkomentar lebih jauh. 

Orang nomor satu di Indonesia itu fokus menanti laporan hasil investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. 

Baca juga: Ketum PSSI dan Shin Tae-yong, Pembelaan Exco hingga Tagar #STYOut

"Laporan dari TGIPF belum. Jadi, belum sampai ke mana-mana. Jangan sampai ke mana-mana dulu, laporannya saja belum," ucap Presiden Jokowi, dilansir dari Antara. 

Terkait hasil investigasi TGIPF, Presiden Jokowi mengatakan bahwa laporannya baru akan diberikan pagi ini. 

"Akan dilaporkan oleh tim TGIPF besok pagi kepada saya. Baru besok pagi, jadi saya baru bisa menyampaikan besok siang," kata Presiden Jokowi, Kamis (13/10/2022). 

Sementara itu, Shin Tae-yong menyatakan bakal mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Indonesia jika Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya. 

Baca juga: Pernyataan Shin Tae-yong Itu Terserah Beliau, Didalami Ya Silakan Tanya

Hal itu disampaikan Shin Tae-yong melalui unggahannya di Instagram pada Rabu (12/10/2022) yang mendapat dukungan sejumlah pemain timnas Indonesia. 

Dalam unggahannya, Shin Tae-yong merasa ikut bertanggung jawab karena dia merupakan bagian dari PSSI. 

Pernyataan Shin Tae-yong memantik reaksi beragam dari warganet. Sikap Shin Tae-yong dinilai tidak menghormati korban Tragedi Kanjuruhan hingga muncul tagar #STYOut di media sosial. 

Sementara itu, asisten pelatih timnas Indonesia Nova Arianto menegaskan bahwa tidak ada tekanan dari pihak mana pun kepada Shin Tae-yong.