KOMPAS.com - Juventus menelan hasil buruk pada matchday 4 Grup H Liga Champions 2022-2023. I Bianconeri takluk di hadapan tuan rumah Maccabi Haifa.
Laga Maccabi Haifa vs Juventus telah digelar di Stadion Sammy Ofer, Haifa, Israel, Rabu (12/10/2022) dini hari WIB. Hasilnya, Juventus kalah 0-2.
Dua gol Maccabi Haifa ke gawang Juventus dicetak oleh pemain yang sama, Omer Atzili, pada babak pertama (7', 42').
Bagi Juventus, ini adalah kekalahan ketiga yang mereka alami dari empat pertandingan di Grup H. Si Nyonya Besar kini mendekam di peringkat ketiga klasemen dengan nilai tiga.
Sementara itu, Maccabi Haifa masih menempati posisi keempat klasemen Grup H dengan poin serupa. Ini adalah kemenangan pertama pasukan Barak Bakhar.
Baca juga: Maccabi Vs Juventus, Momen Pembuktian Bianconeri di Liga Champions
Ulasan pertandingan
Juventus tampil di bawah tekanan Maccabi Haifa pada awal pertandingan. Mereka nyaris kebobolan ketika laga baru berjalan empat menit.
Untungnya, tandukan jarak dekat Frantzdy Pierrot yang meneruskan umpan silang Pierre Cornud berhasil diamankan kiper Wojciech Szczesny.
Tiga menit berselang, Juventus menerima ancaman serupa. Namun, kali ini, Si Nyonya Besar tak mampu menahannya.
Crossing Cornud dari sisi kanan pertahanan Juventus ditanduk oleh Omer Atzili dan bersarang di gawang Szczesny.
6 - Juventus have conceded in six consecutive European games for the first time since December 2013. Obstacle.#MaccabiJuve
— OptaPaolo ???? (@OptaPaolo) October 11, 2022
Baca juga: Allegri Tertekan, Pemain Juventus Ketakutan
Terus ditekan, Juventus kebobolan untuk kedua kalinya pada menit ke-42. Lagi-lagi akibat pemain yang sama, Atzili.
Menerima umpan terukur Frantzdy Pierrot, Atzili melepas tendangan placing dari dalam kotak penalti yang bersarang di pojok kiri atas gawang Juventus.
Sepanjang babak pertama, Juventus hanya mampu memproduksi satu tendangan ke arah gawang, sedangkan Maccabi melepas empat shots on target.
Pada babak kedua, Juventus melakukan perubahan dengan memasukkan beberapa pemain bertipe menyerang, seperi Moise Kean.
Namun, tidak ada peningkatan berarti dari sisi ofensif Juventus. Serangan-seragan mereka monoton sehingga mudah dibaca lawan.
Baca juga: Juventus Krisis, Takluk dari Tim Promosi, Allegri Dipecat?