Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan: Pemerintah Punya Potensi Intervensi PSSI

Kompas.com - 11/10/2022, 09:00 WIB
Ahmad Zilky,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

Sumber Kompas.id

 

KOMPAS.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengatakan bahwa intervensi pemerintah kepada Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mungkin saja bisa terjadi.

Zainudin Amali mengatakan demikian seusai menerima pertanyaan dari awak media mengenai petisi yang mendesak Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, untuk meletakkan jabatannya.

Desakan publik agar Mochamad Iriawan mundur mengemuka karena yang bersangkutan dianggap bertanggungjawab atas tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam yang menewaskan 131 orang.

Setidaknya, ada dua petisi yang menuntut Mochamad Iriawan mundur dari jabatannya. Pertama, datang dari praktisi hukum Emerson Yuntho yang sudah ditandatangani oleh 16.506 orang per 10 Oktober 2022.

Baca juga: Transformasi Sepak Bola Indonesia, PSSI Siap Bekerja dengan Pemerintah dan FIFA

Lalu, petisi kedua berasal dari Perkumpulan Jurnalis Rakyat yang sudah didukung oleh 27.300 orang per 11 Oktober 2022 pukul 07.39 pagi.

“Kalau FIFA memberikan jalan, itu (intervensi pemerintah kepada PSSI) bisa saja terjadi,” ucap Zainudin Amali dilansir dari Kompas.id.

“Yang jelas, sekarang, FIFA berkomunikasi langsung dengaan Presiden (Joko Widodo). Mungkin saja, ini (tragedi Kanjuruhan) dianggap suatu kejadian luar biasa oleh FIFA,” tutur dia.

Namun, pada awalnya, Zainudin Amali memberikan jawaban berbeda. Ia mengatakan bahwa pihaknya sebetulnya tidak bisa melakukan intervensi.

Menurut Zainudin Amali, intervensi yang dilakukan pemerintah bisa berujung pembekuan PSSI seperti pada tahun 2015 lalu.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Utusan FIFA Tiba di Indonesia, Dampingi Terus PSSI

Di samping itu, Direktur Ganesport Institute Sport Policy anda Management Think-tank, Amal Ganesha, mengatakan bahwa negara sudah seharusnya mengambil langkah cepat.

Salah satunya caranya adalah negara harus bisa menginvestigasi kejadin tragedi Kanjuruhan tanpa ragu-ragu.

Ia memberikan contoh serupa yakni, tragedi Hillsborough yang terjadi saat semifinal Piala FA antara Liverpool vs Nottingham Forest pada 15 April 1989. Tragedi itu meenewaskan 97 orang.

"Kalau kita mengacu pada penanganan paska-kejadian Hillsborough dan Heysel, yang boleh dan harus dilakukan negara, pertama adalah menginvestigasi kejadian tersebut tanpa ragu-ragu secara komprehensif,” kata Amal Ganesha kepada Kompas.com.

"Turunkan semua perangkat yudisial yang ada: Mahkamah Agung, Kejaksaan Agung dan Polisi, kalau perlu libatkan ahli hukum olahraga. Setelah tragedi Hillsborough terjadi, parlemen dan hakim agung Inggris ikut turun gunung,” ujar dia.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Silang Pendapat TGIPF dan Polri soal Gas Air Mata

Pemerintah sejatinya sudah turun tangan. Presiden Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo, bahkan telah berkirim surat dengan FIFA.

Dalam surat itu disebutkan bahwa pemerintah dan FIFA bakal berkolaborasi untuk membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia.

Pernyataan demikian tentu memperjelas isi Statuta FIFA yang sejatinya bukan melarang campur tangan pemerintah secara luas.

Menurut laporan Kompas.id, FIFA tidak menjelaskan ada larangan keterlibatan pemerintah dalam membenahi federasi nasional yang bermasalah. Ini tertuang dalam Statuta FIFA edisi April 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Kompas.id


Terkini Lainnya

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

12 Pemain Basket USA di Olimpiade Paris 2024, LeBron James dan Durant Kembali

Internasional
Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Reaksi dan Target Pelatih Persib Setelah Pastikan Tiket Championship

Liga Indonesia
Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Klopp: Liverpool Kalah dari Atalanta karena Perbedaan Kecepatan

Liga Lain
Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Head to head dan Top Skor Duel Persib Bandung Vs Persebaya

Liga Indonesia
Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas U23 Indonesia Cetak Sejarah Pertama Kali di Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Hasil Liga Eropa: Liverpool Tersingkir, AS Roma Taklukkan AC Milan

Internasional
Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Hasil AS Roma Vs AC Milan 2-1: 10 Pemain Antar Roma ke Semifinal

Liga Lain
Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Hasil Atalanta vs Liverpool 0-1 (agg. 3-1): Salah Cetak Gol, Reds Tetap Tersingkir

Liga Lain
Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Hasil Piala Asia U23 2024, Qatar Jadi Tim Pertama yang Lolos

Timnas Indonesia
Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Link Live Streaming Atalanta Vs Liverpool, Kickoff 02.00 WIB

Liga Italia
Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Indonesia Vs Australia 1-0, Ernando dan Marselino Bicara Kunci Kemenangan

Timnas Indonesia
Pengamat Soal Kemenangan Berani Timnas U23 Indonesia Atas Australia

Pengamat Soal Kemenangan Berani Timnas U23 Indonesia Atas Australia

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Australia 1-0, Erick Thohir Puji Semangat Bangkit Garuda Muda

Indonesia Vs Australia 1-0, Erick Thohir Puji Semangat Bangkit Garuda Muda

Timnas Indonesia
Status Skorsing Pemain Timnas U23: Ivar Kembali, Sananta Absen Lawan Yordania

Status Skorsing Pemain Timnas U23: Ivar Kembali, Sananta Absen Lawan Yordania

Timnas Indonesia
Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Bekuk Australia, Yordania Lawan Terakhir di Grup

Jadwal Timnas U23 Indonesia Usai Bekuk Australia, Yordania Lawan Terakhir di Grup

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com