KOMPAS.com - Salah satu anggota TGIPF tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan, menyebut Stadion Kanjuruhan tidak layak menggelar laga berisiko tinggi atau high risk match.
Hal itu disampaikan Nugroho Setiawan setelah melihat rekaman CCTV dan meninjau langsung Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (8/10/2022).
Secara khusus, Nugroho Setiawan menyinggung infrastruktur Stadion Kanjuruhan yang tidak memiliki pintu darurat.
Nugroho Setiawan juga menyinggung infrastruktur Stadion Kanjuruhan mulai dari pintu hingga tangga yang tidak layak.
Sebagai informasi, Nugroho Setiawan adalah satu-satunya orang Indonesia yang mengantongi lisensi Security Officer FIFA.
Baca juga: Investigasi Tragedi Kanjuruhan: 12 Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil
"Kesimpulan sementara adalah stadion ini (Kanjuruhan) tidak layak untuk menggelar high risk match," kata Nugroho Setiawan dikutip dari Kompas TV.
"Mungkin untuk medium atau low risk match masih bisa. Namun, untuk high risk match ini kami harus membuat kalkulasi yang sangat konkret seperti cara mengeluarkan penonton saat keadaan darurat," ucap Nugroho.
"Sementara yang saya lihat adalah pintu masuk juga berfungsi sebagai pintu keluar. Namun, pintu itu tidak memadai. Kemudian tidak ada pintu darurat," ujar mantan pengurus PSSI itu.
High risk match dalam pernyataan Nugroho Setiawan di atas merujuk kepada pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya yang digelar sebelum tragedi Kanjuruhan beberapa hari yang lalu.
Duel Arema FC vs Persebaya Surabaya termasuk dalam kategori high risk match di Indonesia mengingat sejarah rivalitas kedua tim.
Baca juga: Termasuk Dirut PT LIB, 6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan Bakal Diperiksa Besok
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.