Pria yang akrab disapa Bung Towel ini mengingatkan bahwa PSSI jangan sampai melokalisir kesalahan hanya pada Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC dan federasi harus ikut bertanggung jawab
"Waktu Komdis memutuskan hasil investigasi hanya Panpel, saya menduga jangan-jangan ini hanya ingin melokalisir yang salah, di Panpel saja," ujar sang pengamat dikutip dari sebuah acara debat di MetroTV pada Kamis (6/10/2022) malam WIB.
Walau ia menyebut pada akhirnya Kapolri juga telah menyatakan Direktur PT LIB sebagai tersangka, hal ini tak membuat PSSI seharusnya lepas tanggung jawab.
Baca juga: PSSI Diminta Jangan Lokalisir Kesalahan di Tragedi Kanjuruhan
"Maksudnya, lokalisir di sini adalah jadi hanya Panpel saja yang bersalah," tambah pria yang akrab disapa Bung Towel tersebut.
Menurut Bung Towel, melihat jumlah korban dan skala dari tragedi ini, seharusnya pendekatan investigasi terhadap tragedi ini tidak bisa dilakukan dengan cara biasa.
"Buat saya ini tidak boleh sekedar kasus biasa, kasus disiplin dalam sepak bola yang biasa ditangani oleh Komdis," tambah Bung Towel yang mengatakan ini kasus luar biasa (extraordinary).
Pemerintah Harus Buat Panduan Keamanan Stadion
Dex Glenniza melanjutkan sekarang ini harus ada yang benar-benar berubah dari tata kelola keamanan stadion seperti di Inggris setelah Tragedi Ibrox 1971 dan Hillsborough 1989.
Ia mengatakan bahwa pemerintah perlu membuat peraturan menyeluruh tentang keamanan dan regulasi stadion di Tanah Air seperti yang dilakukan pemerintah Inggris dengan menerbitkan Green Guide.
Nama resmi Green Guide adalah Panduan untuk Keamanan di Venue Olahraga.
Panduan itu pertama diterbitkan pada 1973 dan kini telah memasuki edisi keenam, diperbaharui terus setelah setiap ada penyelidikan terhadap keamanan stadion di sana.
Green Guide mengatur banyak hal terkait keamanan stadion, termasuk waktu evakuasi seluruh penonton dalam angka normal.
Panduan itu menyebutkan, antara lain, bahwa waktu maksimal untuk mengosongkan stadion di Inggris Raya adalah delapan menit tanpa melalui lapangan bermain.
Aturan yang tertera di panduan tersebut menjadi kitab bagi semua stakeholder sepak bola di negeri Raja Charles III tersebut.
Dex mengutarakan, Pemerintah Indonesia perlu mengeluarkan panduan seperti itu yang senantiasa ditegakkan.