Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/10/2022, 12:00 WIB

KOMPAS.com - Setiap gelaran Piala Dunia pasti muncul fenomena puluhan ribu penonton bersorak melambaikan tangan ke atas ketika berdiri bergantian secara teratur seperti sebuah ombak mengelilingi stadion.

Fenomena itu akrab disebut dengan istilah Mexican Wave.

Lantas, sejak kapan Mexican Wave mulai menjadi tradisi penonton Piala Dunia?

Benarkah Mexican Wave berasal dari Meksiko? Apakah Mexican Wave adalah tradisi asli sepak bola? Kapan pertama kali dunia melihat Mexican Wave?

Berbagai pertanyaan itu akan terjawab dalam artikel ini. Sebelumnya, kita tentu harus mencari tahu pengertian Mexican Wave terlebih dahulu.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1982: Kejutan Italia, Juara dalam Bayang-bayang Skandal

Apa itu Mexican Wave?

Kalimat pertama dalam artikel ini adalah gambaran kasar atau pengertian hasil pengamatan mata ketika melihat Mexican Wave.

Ternyata, Mexican Wave memiliki pengertian khusus seperti tercantum dalam kamus Oxford.

Menurut Oxford Dictionary, Mexican Wave adalah kata benda atau noun.

Berikut adalah pengertian Mexican Wave, dikutip dari Oxford Dictionary:

Gerakan terus menerus yang terlihat seperti gelombang di laut, yang dibuat oleh sekelompok besar orang, terutama orang-orang yang menonton pertandingan olahraga, ketika satu demi satu berdiri, mengangkat tangan, dan kemudian duduk lagi.

Mexican Wave memiliki nama yang berbeda di seluruh dunia.

Amerika Serikat menyebut Mexican Wave dengan istilah "The Wave. 

Di sisi lain, Meksiko menyebut Mexican Wave dengan kata "La Ola" atau hari kehidupan dalam bahasa Hawaii.

Baca juga: Apakah Ada Kiper yang Cetak Gol di Piala Dunia?

Asal Mexican Wave

Dikutip dari BBC, asal usul Mexican Wave masih menjadi perdebatan atau belum diketahui secara pasti.

Terdapat klaim yang menyebut Mexican Wave pertama kali terlihat di Meksiko pada 1960-an, di Kanada (1970-an), atau di balapan Indy 500 Road Race (1973).

BBC juga menyebut banyak bukti yang mengarah Mexican Wave pertama kali muncul di Amerika Serikat.

Adapun The Sun menilai Mexican Wave mulai populer di event olahraga Amerika Serikat pada akhir 1970-an.

Baca juga: Piala Dunia 2022, Bersiap untuk Tarian Terakhir Lionel Messi

Salah satu sosok yang dianggap mempopulerkan Mexican Wave di Amerika Serikat adalah George Henderson.

Dikutip dari BBC, George Henderson yang merupakan seorang pemandu sorak atau cheerleader, mengaku pertama kali memandu Mexican Wave pada 15 Oktober 1981.

Momen itu terjadi pada pertandingan Liga Bisbol Amerika Serikat (MLB) yang mempertemukan Major Oakland A dan New York Yankees.

George Henderson disebut membutuhkan empat percobaan sebelum akhirnya seluruh penonton stadion kompak melakukan Mexican Wave ketika itu.

"The Oakland A sudah kehilangan dua game tandang saat itu. Pada inning ketiga saya pikir saya akan mencoba hal yang belum pernah dilihat siapa pun sebelumnya," kata George dikutip dari BBC. 

"Saya menemukan tiga bagian tribune dan mulai menjelaskan apa yang saya inginkan. Tempat itu kemudian menjadi gila," ujar George menambahkan.

Menilik uraian di atas, Mexican Wave hampir dipastikan bukanlah tradisi yang berasal dari sepak bola.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1978: Argentina Juara di Tengah Kontroversi

Kapan Mexican Wave muncul di Sepak Bola?

Seorang pemandu sorak mencoba mengkoordinir para penonton untuk melakukan Mexican Wave pada laga pembuka Piala Dunia 2018, Jumat (15/6/2018).
FIRZIE A. IDRIS/BOLASPORT.COM Seorang pemandu sorak mencoba mengkoordinir para penonton untuk melakukan Mexican Wave pada laga pembuka Piala Dunia 2018, Jumat (15/6/2018).

Penonton atau suporter sepak bola diyakini mulai melakukan Mexican Wave pada Olimpiade 1984 yang dihelat di Amerika Serikat.

Publik sepak bola dunia dinilai mulai melihat Mexican Wave pada laga final Olimpiade 1984 yang mempertemukan timnas Brasil dan Perancis.

Sekitar 100 ribu fans yang hadir memadati Stadion Rose Bowl, California, Amerika Serikat, itu kompak melakukan Mexican Wave.

Dua tahun berselang, Mexican Wave menjadi semakin populer dalam dunia sepak bola ketika penonton Piala Dunia 1986 rutin membuat "gelombang ombak" di stadion.

Sejak saat itulah gelombang ombak penonton mulai disebut dengan Mexican Wave oleh publik sepak bola dunia.

Sebab, Piala Dunia 1986 dihelat di Meksiko.

Namun, tradisi Mexican Wave terlihat sudah mulai luntur pada setiap gelaran Piala Dunia.

Baca juga: Kilas Balik Piala Dunia 1966: Gol Hantu Geoff Hurst Bantu Inggris Juara

Christ Hunt yang merupakan seorang jurnalis dan penulis buku World Cup Stories memiliki pendapat sendiri tentang lunturnya tradisi Mexican Wave.

Menurut Christ Hunt, penonton Piala Dunia hanya akan membuat Mexican Wave ketika pertandingan berjalan tidak menarik atau menghibur.

Christ Hunt bahkan menyebut Mexican Wave adalah tradisi usang.

Dalam keterangannya, Christ Hunt menyebut Mexican Wave kini hanya menjadi cara penonton untuk mengusir rasa bosan.

"Mexican Wave adalah topi yang agak tua," kata Christ Hunt dikutip dari artikel BBC yang rilis pada 16 Juni 2010.

"Saya pikir ketika sebuah pertandingan lesu dan tidak ada yang benar-benar terjadi di lapangan, para penggemar akhir-akhir ini merasa itu adalah cara untuk mendapatkan nilai uang dari tiket pertandingan yang mereka beli dengan mahal," ucap Christ Hunt.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Sean Gelael dan Tim WRT 31 Fokus Jalankan Simulasi Balapan 24 Hours of Le Mans

Sean Gelael dan Tim WRT 31 Fokus Jalankan Simulasi Balapan 24 Hours of Le Mans

Sports
Sindiran Barcelona ke Leo Messi Tak Melihat Realita Finansial Klub

Sindiran Barcelona ke Leo Messi Tak Melihat Realita Finansial Klub

Liga Spanyol
Target Transfer Liverpool Setelah Alexis Mac Allister Sukses Merapat

Target Transfer Liverpool Setelah Alexis Mac Allister Sukses Merapat

Liga Inggris
BFI Run 2023 Siap Bergulir, Gaungkan Gaya Hidup Sehat

BFI Run 2023 Siap Bergulir, Gaungkan Gaya Hidup Sehat

Sports
Tiket Indonesia Vs Palestina Nyaris Ludes, Sisa 1000 Lembar

Tiket Indonesia Vs Palestina Nyaris Ludes, Sisa 1000 Lembar

Liga Indonesia
Hasil Lengkap Singapore Open 2023: Wakil Indonesia Sisa Ginting dan Leo/Daniel

Hasil Lengkap Singapore Open 2023: Wakil Indonesia Sisa Ginting dan Leo/Daniel

Badminton
Persib Panggil Dua Kiper Akademi, Passos Sebut Atribut Penting

Persib Panggil Dua Kiper Akademi, Passos Sebut Atribut Penting

Liga Indonesia
Sejarah di APG 2023 Jadi Modal Membangun Olahraga Disabilitas di Indonesia

Sejarah di APG 2023 Jadi Modal Membangun Olahraga Disabilitas di Indonesia

Sports
Hasil Singapore Open 2023: Ahsan/Hendra Gugur, Ganda Putra Sisa Leo/Daniel

Hasil Singapore Open 2023: Ahsan/Hendra Gugur, Ganda Putra Sisa Leo/Daniel

Badminton
Hasil Singapore Open 2023: Ginting ke Perempat Final Usai Bekuk Wakil Kanada

Hasil Singapore Open 2023: Ginting ke Perempat Final Usai Bekuk Wakil Kanada

Badminton
Hasil Singapore Open 2023: Ana/Tiwi Belum Berhasil ke Perempat Final

Hasil Singapore Open 2023: Ana/Tiwi Belum Berhasil ke Perempat Final

Badminton
Debut bersama Timnas Indonesia, Ivar Jenner Jalin Komunikasi dengan Alumni FC Utrech

Debut bersama Timnas Indonesia, Ivar Jenner Jalin Komunikasi dengan Alumni FC Utrech

Liga Indonesia
Sempat Sakit, Kondisi Komisaris Persib Umuh Muchtar Terus Membaik

Sempat Sakit, Kondisi Komisaris Persib Umuh Muchtar Terus Membaik

Liga Indonesia
8 Sponsor Persib Pastikan Bertahan di Liga 1 2023-2024

8 Sponsor Persib Pastikan Bertahan di Liga 1 2023-2024

Liga Indonesia
Hasil Singapore Open 2023: Rinov/Pitha Gagal ke Perempat Final, Ganda Campuran Habis

Hasil Singapore Open 2023: Rinov/Pitha Gagal ke Perempat Final, Ganda Campuran Habis

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com