Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Kanjuruhan: Cerita Petugas Medis Berjuang di Tengah Keterbatasan

Kompas.com - 09/10/2022, 06:15 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Petugas medis menjadi pihak yang memegang peranan penting dalam penanganan korban tragedi Kanjuruhan. Mereka berjuang di tengah keterbatasan dan kekacauan saat peristiwa memilukan itu terjadi.

Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, terjadi pada 1 Oktober 2022, tepatnya seusai laga Liga 1 antara tuan rumah Arema FC dan Persebaya Surabaya.

Dalam hitungan menit setelah laga Arema FC vs Persebaya berakhir, ratusan nyawa melayang meninggalkan raga yang sejatinya ingin pulang.

Mereka barangkali tak pernah menyangka akan kehilangan nyawa di stadion sepak bola yang katanya menawarkan kebahagiaan.

Baca juga: 7 Hari di Stadion Kanjuruhan

Bukannya menghadirkan kebahagiaan, stadion sepak bola, dalam kasus ini, terlihat seperti gelanggang maut.

Berdasarkan laporan terakhir, terdapat 131 orang meninggal dunia dan ratusan korban lainnya mengalami luka-luka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan tak lepas dari kepanikan yang terjadi setelah ada rentetan tembakan gas air mata dari aparat kepolisian.

Efek dari gas air mata itu membuat para korban panik hingga berdesak-desakan di sejumlah titik pintu keluar.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: Kisah Aremania Minta Hentikan Tembakan Gas Air Mata, tetapi Diserang Polisi

Suasana mencekam dan situasi berisiko tinggi tak terelakkan. Bahkan, anak-anak ikut terjebak di dalamnya.

Petugas medis yang bertugas pada saat kejadian menjadi saksi kepanikan tersebut. Mereka berjuang menangani para korban di tengah keterbatasan.

Dr Isabella Anjelin selaku kepala unit gawat darurat Rumah Sakit Wava Husada di Kepanjen, Kabupaten Malang, menceritakan situasi ketika insiden terjadi.

"Sebagian besar tenaga kesehatan kami berada di ruang medis untuk membantu orang-orang yang dibawa ke sana," kata dr Anjelin, dikutip dari The Athletic.

"Kami juga terkendala keterbatasan peralatan dan obat-obatan. Kami hanya memiliki empat tabung oksigen," ujar dr Anjelin.

Baca juga: Catatan Jokowi soal Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata dan Pintu yang Terkunci

Selain berbicara soal keterbatasan, Isabella Anjelin juga menggambarkan kekacauan yang terjadi di tengah insiden.

"Saya hanya bisa menggambarkannya sebagai situasi yang sangat kacau karena banyak orang meninggal dibawa ke sini," ucap dr Anjelin.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan 'Terbang' demi Timnas Indonesia

Lobi Ketum dan Suporter Jadi Kunci, Nathan "Terbang" demi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Sederet Fakta Ujian bagi Persebaya Jelang Laga Lawan Bali United

Liga Indonesia
Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Korea Selatan di Perempat Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Pesta 5 Gol ke Gawang Chelsea, Arteta Puji Fisik dan Mentalitas Arsenal

Liga Inggris
Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Head to Head Persib Bandung Vs Borneo FC, Tim Produktif Vs Pertahanan Terbaik

Liga Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Indonesia Vs Korea Selatan: Kerja Keras, Tekad Rizky Ridho Bawa Garuda Terbang

Timnas Indonesia
BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

BCL Asia 2024, Diwarnai Ejected Brandone Francis, Prawira Bandung Bisa Menang

Sports
Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Klasemen Liga Inggris: Libas Chelsea 5-0, Arsenal Jauhi Liverpool-Man City

Liga Inggris
Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Tim Indonesia Bertolak ke China, Target Juara Thomas Cup 2024

Badminton
Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Hancur Lebur 5-0 oleh Arsenal, Pochettino Ungkit Menyerah dan Pemain Besar

Liga Inggris
Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Korea Selatan Vs Indonesia, Pesan dan Prediksi Klok, Garuda Punya Peluang

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Indonesia Vs Korea Selatan, Kata Shin Tae-yong soal Insiden Pelemparan Telur

Timnas Indonesia
Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Hasil Grup D Piala Asia U23: Vietnam dan Malaysia Telan Kekalahan

Internasional
Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Demi Olimpiade, STY Sebenarnya Ingin Indonesia Vs Korsel di Final Piala Asia U23

Timnas Indonesia
Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Hasil Lazio Vs Juventus, Meski Kalah, Si Nyonya Besar Lolos Final Piala Italia

Liga Italia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com