KOMPAS.com – Seorang fan Arema FC, Yoyo, mengungkapkan kisahnya saat meminta aparat kepolisian untuk menghentikan penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan.
Yoyo barangkali tidak pernah menyangka bakal menghadapi situasi paling mencekam saat menonton tim kesayangannya Arema FC bermain melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022.
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya memang menyimpan duka mendalam bagi suporter bernama Aremania.
Betapa tidak? Berdasarkan laporan terakhir, terdapat 131 orang meninggal dunia, sedangkan ratusan lainnya menderita luka-luka.
Penyebab banyaknya korban jiwa dalam tragedi Kanjuruhan diduga karena tembakan gas air mata yang dilakukan oleh aparat kepolisian.
Baca juga: 7 Hari di Stadion Kanjuruhan
Aparat kepolisian menembakkan gas air mata untuk meradam kerumunan suporter Aremania yang berada di Stadion Kanjuruhan.
Padahal, penggunaan gas air mata saat mengamankan pertandingan sepak bola dilarang dalam regulasi FIFA.
Salah satu Aremania bernama Yoyo sejatinya sudah memberikan peringatan kepada pihak kepolisian untuk menghentikan tembakan gas air mata ke arah tribune penonton.
Yoyo bahkan memberanikan diri turun ke lapangan Stadion Kanjuruhan untuk meminta kepada aparat kepolisian agar menghentikan tembakan gas air mata.
Ia melakukan demikian setelah mendengar penderitaan dari anak kecil yang minta tolong karena terpapar gas air mata.
Baca juga: Sembilan Poin Perkembangan Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.