KOMPAS.com - Kompetisi sepak bola Jepang, J League, turut berduka atas tragedi Kanjuruhan yang terjadi sesuai pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Sebagai bentuk duka atas tragedi Kanjuruhan, J League akan melakukan prosesi mengheningkan cipta pada setiap laga di divisi pertama, kedua, hingga ketiga.
Berdasarkan pernyataan J League, prosesi mengheningkan cipta itu bakal dilakukan pada pertandingan-pertandingan akhir pekan ini, Sabtu (8/10) dan Minggu (9/10).
"J League mengumumkan bahwa semua laga yang digelar akhir pekan ini akan diawali dengan mengheningkan cipta untuk mengenang korban tragedi di Indonesia pada akhir laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan," demikian pernyataan resmi J League.
Baca juga: Kanjuruhan Sibuk Sejak Pagi, Persiapan Peringatan 7 Hari Tragedi
J League menjadi salah satu liga yang ikut berduka atas tragedi Kanjuruhan.
Sebelumnya, liga-liga di Eropa hingga kompetisi akbar antarklub bertajuk Liga Champions sudah menunjukkan bentuk duka dengan melakukan prosesi mengheningkan cipta.
Salah satu prosesi mengheningkan cipta yang paling diingat terjadi ketika klub raksasa Liga Jerman, Bayern Muenchen, menjamu Viktoria Plzen dalam laga lanjutan Liga Champions, Rabu (5/10/2022) dini hari WIB.
Sebelum kickoff laga Bayern vs Viktoria Plzen dilakukan, para pemain dari kedua kubu berbaris di lingkaran tengah.
Baca juga: Duka Fans Bayern untuk Kanjuruhan: 100 Orang Lebih Tewas, Singgung Polisi
Mereka melakukan prosesi mengheningkan cipta bersama para penonton di Stadion Allianz, Jerman, selama satu menit.
Lalu, di salah satu titik tribune Stadion Allianz tampak fans Bayern sedang membentangkan spanduk panjang yang berisi pesan terkait tragedi Kanjuruhan.
Mereka menyoroti ratusan korban jiwa yang berjatuhan dalam tragedi Kanjuruhan.
Selain itu, melalui tulisan di spanduk, fans Bayern juga menyinggung tindakan polisi yang menembakkan gas air mata.
"Lebih dari 100 orang dibunuh oleh polisi! (Kami) mengenang kematian di Kanjuruhan," demikian pesan yang tertulis di spanduk.
Bayern Munich fans with a message for the victims in Indonesia:
???????????? "More than 100 people killed by the police. We remember those who died in Kanjuruhan." pic.twitter.com/4qjQlaYPQJ
— EuroFoot (@eurofootcom) October 4, 2022
Saat ini, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) telah menetapkan enam tersangka dalam tragedi Kanjuruhan.
Dari keenam tersangka tersebut, tiga di antaranya merupakan anggota kepolisian, yakni Kabagops Polres Malang berinisial Wahyu SS, Brimob Polda Jatim berinisial H, dan Kasat Sammapta Polres Malang berinisial BSA
Mereka diduga memberikan perintah kepada anggotanya untuk menembakkan gas air mata yang kemudian menimbulkan kepanikan dan desak-desakan di Stadion Kanjuruhan.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan dan Kelalaian PT LIB
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit mengatakan, ada 11 personel yang melakukan penembakan gas air mata.
Mereka menembakan gas air mata sebanyak 7 kali ke tribun selatan, 1 tembakan ke tribun utara, dan 3 tembakan ke lapangan.
Selain tiga anggota kepolisian, Polri juga menetapkan tiga tersangka dari pihak PT Liga Indonesia Baru (LIB), panitia pelaksana (panpel) pertandingan, dan security officer Stadion Kanjuruhan.
Berikut 6 tersangka tragedi Kanjuruhan yang diumumkan Kapolri pada Kamis (6/10/2022) malam WIB:
1. AHL (Direktur Utama PT LIB)
2. AH (Ketua Panpel)
3. SS (Security Officer)
4. Wahyu Ss (Kabag Ops Polres Malang)
5. H (Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim)
6. BSA (Kasat Samapta Polres Malang)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.