KOMPAS.com - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, kecewa terhadap keputusan wasit yang tidak memberikan penalti pada pada kekalahan 0-1 kontra Inter Milan, Rabu (5/10/2022) lalu.
Laga tersebut diselenggarakan di Stadion San Siro pada pukul 02.00 dini hari WIB.
Tendangan mendatar dari Hakan Calhanoglu ke ujung bawah gawang di menit ke 45+2' menjadi gol semata wayang pada pertandingan tersebut.
Menilik dari sisi permainan, Barcelona dapat dikatakan mendominasi penguasaan bola.
Mereka memiliki beberapa peluang berharga untuk mencetak gol, salah satunya ketika bola membentur mistar gawang dari Ousmane Dembele.
Baca juga: Real Madrid Vs Shakhtar: Hasrat Los Blancos Tunjukkan Identitas Sebenarnya
Sejatinya, Barca mencetak gol berkat aksi Pedri, tetapi dianulir oleh VAR karena mengenai tangan Ansu Fati.
Kontroversi terjadi pada pertandingan ketika umpan silang Dembele terlihat mengenai tangan Denzel Dumfries atau kepala Ansu Fati serta mungkin keduanya.
Namun, setelah pemeriksaan yang sangat lama, VAR tidak menyarankan peninjauan langusng oleh wasit di lapangan.
Xavi Hernandez pun mengungkapkan kekesalannya terhadap peristiwa kontroversial tersebut.
Baca juga: Pele Prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan, Kirim Pesan Cinta untuk Indonesia
"Saya sangat marah mengenai situasi yang harus kami alami. Tidak ada kata untuk hal ini selain kemarahan," ucap Xavi dilansir dari Football Italia.
"Ini merupakan ketidakadilan. Saya sudah mengatakan kemarin bahwa wasit perlu menjelaskan keputusan mereka," sambungnya.
"Kami tidak mengerti apa yang terjadi. Wasit perlu berbicara, itu akan mengklarifikasi banyak hal," kata pelatih Barca itu.
"Sejauh yang saya ketahui, handball sangat jelas terjadi. Oleh karena itu, keputusan wasit sangat menentukan," tutur pelatih berusia 42 tahun tersebut.
Baca juga: Real Madrid Vs Shakhtar: Ancelotti Tegaskan Pentingnya Gelar Juara Liga Champions bagi Los Blancos
Pelatih Blaugrana tersebut juga mengakui bahwa Barcelona berada jauh di bawah standar biasanya dalam kompetisi Liga Champions ini.
Hasil tersebut membuat Inter berada di posisi kedua dengan raihan enam poin, di belakang pemuncak klasemen Bayern Munich.