Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/10/2022, 20:40 WIB
Rafiandra Putra Andika,
Sem Bagaskara

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi isu kontroversial untuk beberapa pihak. Pemerintah kota Lille, Perancis, bahkan menolak menayangkan turnamen akbar sepak bola tersebut di layar besar.

Hal ini adalah bentuk protes kota Lille terhadap penyelenggaraan Piala Dunia Qatar 2022 yang memakan banyak korban jiwa pada proses persiapannya.

Protes ini didukung secara mutlak oleh Dewan Kota Lille yang diumumkan oleh Wali Kota Martine Aubry pada Sabtu (1/10/2022).

"Malam ini, Dewan Kota Lille secara mutlak menolak pelaksanaan Piala Dunia di Qatar," ucap Aubry dilansir dari Get French Football News.  

Baca juga: Piala Dunia 2022: Denmark Sindir Pelanggaran HAM Qatar Lewat Jersey

Dalam pernyataannya, Aubry menganggap bahwa pelaksanaan turnamen tersebut adalah pelanggaran untuk hak asasi manusia, lingkungan, dan olahraga itu sendiri.

"Kami tidak akan menayangan pertandingan apa pun di layar besar," tutur Aubry, menjelaskan bentuk protes yang dilakukan oleh kota Lille.

Setelah pernyataan dari kota Lille tersebut, dilaporkan akan ada kota-kota lain di Perancis yang menyusul melakukan protes serupa.

Di kota Strasbourg, Wali Kota Jeanne Barseghian mengumumkan bahwa mereka juga tidak akan menayangkan laga Piala Dunia apa pun pada pengujung tahun ini.

Baca juga: Piala Dunia 2022 Qatar: 2.000 Mata Pengawas di Setiap Stadion

Pendirian kota Strasbourg juga diikuti oleh kota Reims, yang mengatakan ini adalah bentuk kekhawatiran terhadap situasi hak asasi manusia di Qatar dan dampak iklim yang dihasilkan.

Wali Kota Bordeaux juga menolak memasang layar lebar untuk penayangan laga turnamen akbar empat tahunan tersebut. Tapi, keputusan dalam skala perkotaan belum diambil.

Kota Marseille lebih melunak dalam keputusannya soal Piala Dunia 2022. Marseille disebut baru akan memasang layar lebar jika Perancis lolos hingga laga final.

Tapi, penayangan siaran langsung laga Piala Dunia 2022 tidak akan dilakukan di tempat terbuka, mengingat cuaca yang terlalu dingin pada bulan November dan Desember.

Pelaksanaan nonton bareng kabarnya bakal dilakukan di restoran dan kafe lokal Marseille.

Baca juga: Bawalah Mantel Saat Menonton Piala Dunia 2022 di Qatar

Kota-kota lain seperti Paris, Montpellier, dan Toulouse belum mengambil keputusan, di mana nama kota terakhir diperkirakan akan memutuskan sikap pada akhir bulan Oktober.

Bentuk protes dari kota-kota di Perancis ini adalah satu dari serangkaian penolakan Piala Dunia di Qatar yang juga terjadi di belahan dunia lain.

Qatar mendapatkan kritik tajam dari sejumlah kelompok penegakan HAM seturut perlakuan negara Timur Tengah tersebut dalam menangani para pekerja migran mereka.

Amnesty International dan Human Rights Watch baru-baru ini mengatakan bahwa partner dari FIFA dan sponsor Piala Dunia harus mendorong badan sepak bola dunia tersebut serta pemerintah Qatar untuk memberikan kompensasi kepada para pekerja migran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com