“Liga profesional, ya seharusnya penanganannya juga harus profesional. Artinya, profesional itu sesedikit mungkin ada korban jatuh, korban luka pun harus dihindari,” ujarnya
“Apalagi korban dari penonton, yang harusnya dia menikmati. Harusnya jangan sampai ada korban. Ini ada korban tewas, meninggal dunia, jumlahnya ratusan, itu betul-betul memotret kerapuhan profesionalisme penanganan liga kita,” tutur Adi Prinantyo menjelaskan.
Baca juga: Kronologi Kericuhan di Stadion Kanjuruhan Usai Laga Arema Vs Persebaya
Penghentian sementara kompetisi Liga 1 dinilai sebagai keputusan ideal demi melancarkan proses investigasi dan evaluasi.
Adi Prinantyo menyatakan, kalau perlu, sampai akhir tahun 2022 bola permainan di pentas Liga 1 tak usah digulirkan.
“Kalau kita mau menahan diri untuk katakanlah melakukan koreksi secara menyeluruh, ini bisa dijadikan salah satu pijakan untuk melakukan evaluasi itu.”
“Katakanlah liga profesional istirahat, bukan hanya seminggu, mungkin sebulan, atau mungkin kalau belum cukup tiga bulan, atau sampai akhir tahun.”
“Mari kita berbenah diri, duduk bersama, klub-klub, apa yang kurang disampaikan kepada PSSI. PSSI juga harus berlapang dada, legawa untuk menerima masukan-masukan, jangan terburu menyalahkan pihak lain.”
Proses evaluasi tragedi Kanjuruhan diharapkan bisa berjalan secara menyeluruh, tidak setengah-setengah.
“Kalau perlu kita baru mulai liga di tahun depan. Kalau kita harus berjalan lagi, berjalan dengan betul-betul optimal.”
“Ini betul-betul pijakan penting bagi kita untuk menghadirkan sebuah sistem persepakbolaan yang betul-betul menaungi semua. Pemainnya senang, pelatihnya oke, penontonnya juga menonton dengan aman dan gembira,” ucap Adi Prinantyo.
Bola itu bulat. Kadang di atas, kadang di bawah. Selalu ada saat menang dan kalah.
Tanpa rasa penerimaan akan hasil akhir, bola tak akan pernah sempurna bergulir.
Baca juga: Sepak Bola Indonesia Berduka, Malam Kelam di Kanjuruhan
Agar si kulit bulat menggelinding dan menciptakan permainan indah, dibutuhkan pula sinergi dan kesatuan pemahaman dari seluruh elemen penunjang, bukan cuma dari kaki-kaki terampil pemain.
Ketika itu semua belum terpenuhi, saat belum ada refleksi dan evaluasi, maka, meminjam pernyataan Presiden Jokowi, solusi terbaik saat ini adalah membuat bola berhenti bergulir.
"Saya juga memerintahkan PSSI untuk menghentikan sementara Liga 1 sampai evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan dilakukan," ucap Presiden Jokowi melalui video yang diunggah Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (2/10/2022) pagi WIB.
"Saya menyesalkan terjadinya terjadinya tragedi ini dan saya berharap ini tragedi terakhir sepak bola di tanah air. Jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini pada masa yang akan datang," kata Presiden Jokowi.
Sepak bola sudah seharusnya menyajikan hiburan, bukan terus menerus menjadi “kuburan”.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.