Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/10/2022, 18:53 WIB
Benediktus Agya Pradipta,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, menilai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, layak menjadi tragedi bangsa setelah mengakibatkan ratusan korban jiwa.

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, terjadi setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya Surabaya rampung digelar pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Setelah laga Arema FC vs Persebaya rampung, sejumlah oknum suporter tuan rumah yang kecewa terhadap kekalahan timnya dilaporkan turun ke lapangan hingga menyebabkan kerusuhan.

Gelombang suporter Arema FC yang masuk ke lapangan sejatinya sudah berusaha dihalau oleh jajaran keamanan.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Jadi Perhatian Dunia, Barcelona dan Tim MotoGP Ikut Berduka

Namun, gelombang suporter yang masuk ke lapangan terus mengalir sehingga pihak kepolisian bertindak dengan menembakkan gas air mata.

Nahasnya, asap gas air mata yang dilontarkan mengarah ke tribune dan mengepul di sisi selatan.

Asap tersebut disinyalir membuat suporter langsung berlarian ke pintu keluar secara berdesakan sehingga beberapa di antaranya mengalami sesak napas dan pingsan, bahkan jatuh korban jiwa.

Berdasarkan informasi dari Dinas Kesehatan yang diterima Kompas.com pada Minggu (2/10/2022) sore WIB, jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan mencapai 131 orang.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jatim Emil Dardak berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang walau dirinya menekankan bahwa data juga fluktuatif.

Baca juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan: Dari Kronologi hingga Perkara Gas Air Mata

Ini menjadi salah satu tragedi sepak bola dengan jumlah korban jiwa terbanyak, tak hanya di Indonesia melainkan dunia.

Pengamat sepak bola nasional, Anton Sanjoyo, kemudian menyebut kerusuhan di Stadion Kanjuruhan layak disebut sebagai tragedi bangsa.

"Ini tragedi sepak bola indonesia, yang mungkin bukan cuma buat sepak bola, tetapi tragedi bangsa, karena kita ini kan sekarang nomor dua dari sisi jumlah korban dalam sejarah sepak bola (sebelum penurunan angka korban berdasarkan Dinkes)," kata Anton Sanjoyo kepada Kompas.com, Minggu (2/10/2022) sore WIB.

Baca juga: Tragedi Kanjuruhan: PSSI Langsung Dimintai Laporan oleh FIFA

Siapa yang harus bertanggung jawab?

Setelah itu, Anton Sanjoyo memberikan pandangan terkait pihak yang harus bertanggung jawab atas tragedi kerusuhan Kanjuruhan.

Menurut Anton Sanjoyo, pihak pertama yang harus bertanggung jawab adalah pemerintah, kemudian PSSI selaku induk sepak bola Indonesia.

PSSI juga harus bertanggung jawab sebagai pihak yang membawahi panitia pelaksana (panpel) pertandingan. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Cerita Beto Goncalves Dua Kali Bawa Tim Naik Kasta

Liga Indonesia
Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Bicara Bahasa Indonesia, Jay Idzes Dapat Ilmu dari Keluarga

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Indonesia Vs Vietnam: Jay Idzes Adaptasi Cuaca, Anggap Marc Klok 'Kakek'

Timnas Indonesia
Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Ragnar Oratmangoen Siap Bawa Indonesia ke Piala Dunia

Liga Indonesia
Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Usai Jadi WNI, Thom Haye Ungkap Sebuah Janji untuk Sepak Bola Indonesia

Liga Indonesia
Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Qarrar Firhand Finis di Posisi Kelima pada Ajang Trofeo Andrea Margutti

Sports
Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Persebaya Selangkah demi Selangkah, Tetap Jaga Keyakinan ke 4 Besar

Liga Indonesia
Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Resmi WNI, Diusahakan Ikut Tandang ke Vietnam

Timnas Indonesia
Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Justin Hubner Bicara Tantangan di Indonesia, Yakin Kalahkan Vietnam

Timnas Indonesia
Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Messi Absen Bela Argentina, Dapat Cedera di Inter Miami

Internasional
Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Wakil Indonesia Raih Kejayaan di All England, Emas Olimpiade Jadi Sasaran

Badminton
Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Arema FC Pantang Putus Asa, Bangun Jelang Lawan Persebaya

Liga Indonesia
All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

All England 2024: Jojo dan Ginting Saling Dorong, Kemenangan Bersama

Badminton
Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Timnas Italia Diserang Kecanduan Playstation, Pemain Bergadang Jelang Laga Krusial

Liga Italia
Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Indonesia Vs Vietnam: Jawaban STY soal Kans Debut Jay Idzes dan Nathan

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com