MALANG, KOMPAS.com - Presiden Arema FC Gilang Widya Pramana mengucapkan duka yang mendalam atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
Tragedi Kanjuruhan masuk dalam urutan dua besar insiden terkelam dalam sepak bola dunia terkait jumlah korban jatuh.
Data terkini dari Dinkes Kabupaten Malang dan Dinkes Kota Malang per Minggu sore adalah 131 orang meninggal dunia, 31 orang luka berat, dan 253 orang luka ringan-sedang.
Jenazah-jenazah para korban tersebut juga sudah mulai diantarkan ke rumah duka menggunakan ambulans. Beberapa yang lain juga dijemput keluarganya.
Baca juga: Tragedi Kanjuruhan Tewaskan 129 Orang, Sanksi Berat Menanti Arema FC
Suasana duka terasa sejak pagi, apalagi Kota Malang dirundung dengan cuaca mendung yang membuat atmosfer semakin muram.
Gilang Widya Pramana menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh Aremania, masyarakat Malang dan semua yang terdampak akibat insiden yang terjadi usai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 itu.
"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf kepada seluruh warga Malang Raya yang terdampak atas kejadian ini," ungkap pria yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut.
"Saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di Stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa."
"Saya turut merasakan duka mendalam dan berbelasungkawa untuk para Aremania yang menjadi korban dalam musibah Kanjuruhan tadi malam. Semoga kepada keluarga yang ditinggal diberikan ketabahan," imbuhnya.
Baca juga: Kesaksian Suporter Arema Melihat Korban Pergi Sebelum Kembali
Sebagai langkah lanjutan, Gilang Widya Pramana menginstruksikan jajaran manajemen Arema FC untuk berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan yang merawat para korban.
Ia ingin Arema FC aktif untuk memastikan para korban mendapatkan pelayanan kesehatan yang semaksimal mungkin.
Ia pun mengatakan Arema FC akan menanggung seluruh biaya perawatan para korban.
"Kami meminta agar diberikan pelayanan yang maksimal dalam penanganan korban luka-luka dan meminta pusat-pusat kesehatan untuk menyampaikan pembiayaannya kepada manajemen Arema," jelasnya.
Instruksi kedua, ia meminta jajarannya untuk mendukung penuh investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian terkait insiden tersebut serta bersikap kooperatif untuk mempercepat proses penyidikan.
"Kami juga mendukung penuh pengusutan yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak-pihak untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahannya," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.