Dikutip dari The Guardian, nilai jual emas batangan di Brasil ketika itu memang sangat tinggi mencapai 8 ribu pounds atau sekitar Rp 136 juta (kurs saat ini).
Bank Negara Rio De Janeiro kemudian membuat sayembara berhadiah besar untuk siapa saja yang berhasil mengembalikan trofi Jules Rimet ke CBF.
Presiden CBF ketika itu, Giulite Coutinho, secara terbuka juga sudah meminta seluruh publik Brasil membantu mencari trofi Jules Rimet yang hilang.
"Nilai spritual piala itu jauh lebih besar dari harga materinya. Pencuri trofi Jules Rimet tidak memiliki perasaan patriotisme terhadap Brasil," kata Giulite Coutinho ketika itu.
Kepolisian Brasil sebenarnya sudah menangkap dua petugas kebersihan kantor CBF yang dianggap terlibat dalam pencurian.
Namun, trofi Jules Rimet sampai yang hilang dicuri di kantor CBF pada Desember 1983 sampai saat ini belum ditemukan.
Tepat pada 1989, salah satu tersangka yang ditangkap kepolisian Brasil, Antonio Carlos Aranha, ditemukan tewas tertembak tujuh kali.
Baca juga: 5 Pencetak Gol Tertua di Piala Dunia
Adapun FIFA memutuskan membuat piala baru pengganti trofi Jules Rimet pada Piala Dunia 1974.
Keputusan FIFA itu tidak lepas dari fakta bahwa trofi Jules Rimet sudah menjadi milik Brasil setelah Piala Dunia 1970.
Terhitung sejak 1974, FIFA tidak pernah lagi mengubah desain bentuk trofi Piala Dunia sampai saat ini.
Tepat pada 1997, FIFA membeli replika trofi Jules Rimet yang tersimpan di Inggris seharga 254.500 poundsterling dalam sebuah acara lelang.
Meski demikian, misteri keberadaan trofi asli Jules Rimet setelah hilang dicuri pada 1983 sampai saat ini belum terungkap.
Baca juga: Oleg Salenko, Satu-satunya Pemain yang Bisa Cetak 5 Gol dalam 1 Laga di Piala Dunia
Apakah trofi asli Jules Rimet benar-benar dilebur menjadi emas batangan oleh komplotan pencuri di Brasil?
Terkait teori peleburan trofi Jules Rimet itu, seorang penulis sepak bola bernama Simon Kuper menyatakan keberatan alias tidak setuju.
Sebab, Simon Kjaer mengklaim bahwa trofi Jules Rimet tidak terbuat dari emas murni melainkan perak yang dilapisi emas.
Tepat pada akhir 2014, FIFA menemukan bongkahan basis batu trofi asli Jules Rimet.
Uniknya, basis batu Jules Rimet itu ditemukan di gudang bawah tanah kantor pusat FIFA yang terletak di Swiss.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Kreatif Museum FIFA, David Ausseil.
"Ini seperti menemukan mumi di Mesir. Anda tidak bisa memberi label harga untuk temuan ini karena itu seperti warisan perhiasan keluarga," kata David Ausseil dikutip dari BBC Sport.
Baca juga: 6 Kemenangan Terbesar dalam Sejarah Piala Dunia
Bongkahan basis batu trofi Jules Rimet yang ditemukan pada 2014 di markas FIFA berukuran 10 senti meter.
Dalam bongkahan batu tersebut, tertulis daftar pemenang Piala Dunia edisi 1930 (Uruguay), 1934 (Italia), 1938 (Italia), dan 1950 (Uruguay).
Dikutip dari The Guardian, FIFA memang mengganti dasar atau alas trofi Jules Rimet pada Piala Dunia 1954.
Bongkahan batu basis trofi asli Jules Rimet itu kini tersimpan di museum sepak bola FIFA.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.