Oswaldo de Oliveira kemudian mencoba peruntungannya di luar Brasil dengan bergabung bersama Kashima Antlers pada 2007.
Dia menggantikan posisi yang sebelumnya diisi pelatih asal Brasil lainnya, Paulo Autuori.
Tak butuh waktu lama, Kashima Antlers yang musim sebelumnya hanya ada di posisi keenam klasemen akhir dibawanya menjadi juara J League 2007.
Prestasi serupa ia ulangi dalam dua musim berikutnya dengan selalu membawa Kashima Antlers juara dan kerap mendapatkan gelar Pelatih Terbaik.
Oswaldo bertahan di Kashima Antlers sampai musim 2011, meski tak pernah lagi jadi juara.
Ia juga sempat kembali ke J League untuk menukangi Urawa Red Diamonds selama satu setengah musim.
Namun, ia gagal membawa timnya menjadi yang terbaik di Liga Jepang.
Total, Oswaldo de Oliveira melakoni 206 laga sebagai pelatih di J League yang tersebar dalam tujuh musim berbeda.
Tercatat, ia memenangi tiga gelar juara J League, dan meraih 364 poin.
Prestasi tiga gelar Manager of the Year milik Oswaldo de Oliveira akhirnya bisa disamai oleh pelatih lain pada 2015.
Raihan itu disamakan oleh pelatih asal Jepang, Hajime Moriyasu.
Setelah sempat berkarier sebagai pemain di J League dan timnas Jepang, Moriyasu mulai jadi pelatih di Sanfrecce Hiroshima pada 2012, klub yang menjadi tempatnya mengawali karier profesional.
Ia membawa Sanfrecce Hiroshima yang hanya ada di peringkat ketujuh musim sebelumnya jadi juara J League musim 2012 serta membuatnya dianugerahi gelar Manager of the Year.
Prestasi serupa ia ulangi musim selanjutnya. Namun, Sanfrecce Hiroshima harus terjerumus sampai posisi kedelapan klasemen akhir J League 2014.
Baca juga: J-League Beri Warna Dominan di Piala Asia Timur 2022
Meski begitu, Moriyasu membawa timnya bangkit pada musim 2015 dengan kembali jadi juara untuk kali ketiga, dan meraih gelar Manager of the Year.
Moriyasu bertahan di Sanfrecce Hiroshima sampai pertengahan 2017 saat ia mengundurkan diri.
Moriyasu kemudian ditunjuk jadi pelatih timnas Jepang dari 2018 sampai sekarang.
Total Moriyasu menjadi nakhoda Sanfrecce Hiroshima 189 kali di J League dalam enam musim. Ia memenangi tiga gelar dan meraih 320 poin dengan rerata 1,69 poin per laga.