Pria tersebut mengatakan "sebuah paket" sedang dalam perjalanan dan meminta tebusan 15.000 pounds.
Baca juga: 67 Hari Jelang Piala Dunia 2022: Italia Dipermalukan Korea Utara, Pulang Dilempar Tomat Busuk
Atas saran polisi, Joe Mears, berpura-pura menyetujui kesepakatan itu.
Namun, stres yang menimpa Joe Mears membuat kesehatannya terganggu sehingga harus berbaring di tempat tidur pada hari pertemuan, 25 Maret 1966.
Sebagai gantinya, inspektur detektif Len Buggy menyamar untuk bertemu Jackson, yang kemudian diketahui sebagai mantan tentara bernama Edward Betchley.
Len Buggy datang bukan dengan koper yang berisikan uang kertas, melainkan koran bekas. Pada pertemuan itu, Betchley akhirnya ditangkap walau mengklaim dirinya hanya seorang perantara.
Sementara itu, trofi Piala Dunia masih belum ditemukan.
Momen tak disangka-sangka terjadi pada 27 Maret 1966. Trofi Piala Dunia akhirnya ditemukan, tetapi bukan oleh seseorang, melainkan seekor anjing.
Cerita berawal ketika seorang buruh pelabuhan Thames berusia 26 tahun, David Corbett, jalan-jalan bersama anjingnya, Pickles, di Upper Norwood, London selatan.
Pickles seketika menjulurkan moncongnya ke bawah semak-semak di dekatnya. Corbett kemudian melihat temuan Pickles yang ternyata adalah trofi Piala Dunia yang hilang.
"Saya melihat ke bawah dan melihat bungkusan koran itu. Saya mengambilnya dan itu sangat berat," ujar Corbett kala itu.
"Saya merobek sedikit bagian bawah dan ada perisai kosong, lalu ada tulisan Brasil, Jerman Barat, dan Uruguay."
Baca juga: Persebaya Tantang Dortmund dan Persib Saat Jeda Piala Dunia: Ini Kesempatan Besar
"Saya merobek ujung yang lain dan itu adalah seorang wanita yang memegang piring yang sangat dangkal di atas kepalanya.
"Saya telah melihat gambar Piala Dunia di koran dan di TV sehingga jantung saya mulai berdebar," imbuh Corbett.
Corbett pergi ke kantor polisi setempat untuk menyerahkan trofi dan awalnya disambut dengan rasa tidak percaya.
Lalu, seorang detektif dipanggil dan Corbett dibawa ke Scotland Yard untuk diinterogasi.