KOMPAS.com - Pelatih Lazio Maurizio Sarri tampak kecewa meski timnya berhasil meraih kemenangan pada laga pertama fase grup Liga Europa 2022-2023 kontra Feyenoord.
Maurizio Sarri mengaku tak suka ketika anak-anak asuhnya bermain api dengan mengendurkan tekanan yang membuat Feyenoord memiliki kesempatan untuk bangkit.
Laga Lazio vs Feyenoord dalam matchday pertama fase grup Liga Europa 2022-2023 berlangsung di Stadion Olimpico, Roma, Italia, pada Jumat (9/9/2022) dini hari WIB.
Lazio selaku tim tuan rumah tampil dominan hingga laga tersebut memasuki menit ke-65. Mereka mampu mencetak empat gol berkat aksi Luis Alberto Romero (4'), Felipe Anderson (15'), dan Matias Vecino (28', 63').
Baca juga: Rekap Hasil Liga Europa: Kekalahan MU-Roma dan Sejarah dalam Kemenangan Arsenal
Setelah unggul 4-0, Lazio mengendurkan ritme permainan pada 20 menit terakhir babak kedua. Mereka juga disebut melepas tekanan terhadap Feyenoord.
Alhasil, Feyenoord memiliki kesempatan untuk bangkit.
Feyenoord kemudian menghukum Lazio lewat sepasang gol yang dibukukan oleh penyerang 21 tahun berkebangsaan Meksiko, Santiago Gimenez (69'-penalti, 88').
Beruntung bagi Lazio, Feyenoord tidak mencetak lebih dari dua gol setelah mendapat ruang untuk bangkit.
Baca juga: Klasemen Liga Europa: Arsenal di Puncak, Man United Tenggelam
Lazio tetap memenangi laga dengan skor 4-2 dan berhak meraih poin penuh pada matchday pertama Liga Europa 2022-2023.
Kini, klub berjulukan Biancocelesti itu menduduki puncak klasemen Grup F Liga Europa 2022-2023 dengan koleksi tiga poin dari satu laga.
Mereka unggul selisih gol atas SK Sturm Graz yang juga telah mengantongi tiga poin dan kini menduduki peringkat kedua.
Pada matchday pertama Liga Europa 2022-2023, Sturm berhasil mengalahkan Midtjylland dengan skor 1-0.
Baca juga: Pembagian Grup Liga Europa: Arsenal Ditantang Pasukan Van Nistelrooy
Situasi ini menjadi awal yang baik bagi Lazio. Namun, sang pelatih, Maurizio Sarri, tampak belum puas.
Bahkan, dia mengaku kecewa setelah anak-anak asuhnya mengendurkan ritme dan melepas tekanan terhadap Feyenoord.
Maurizio Sarri menilai para pemain Lazio sama saja bermain dengan api ketika melakukan hal tersebut.
"Pertandingan selalu sulit di Eropa dan lawan kami tidak menyerah begitu saja saat tertinggal 0-4," kata Maurizio Sarri seusai laga kontra Feyenoord, dikutip dari Football Italia.
Baca juga: 6 Pemain Man United Bisa Membuktikan Diri di Liga Europa, Siapa Saja?
"Jadi, kami seharusnya tidak bermain api pada 20 menit terakhir seperti yang kami lakukan," imbuhnya.
"Padahal 60 menit pertama sangat, sangat bagus, performa kelas atas. Saya kecewa kami bermain-main pada 20 menit terakhir, karena di Eropa itu adalah risiko yang sangat besar," ujar Maurizio Sarri.
Setelah melihat situasi tersebut, Maurizio Sarri menyadari bahwa anak-anak asuhnya masih memuliki kekurangan dalam hal mentalitas.
Dia benar-benar menyesali situasi ketika para pemain Lazio seolah menginjak pedal gas di awal, tetapi kemudian melepas kaki di saat-saat akhir.
Baca juga: Sejarah Unik Tercipta, Seorang Bek Jadi Top Skor Liga Europa
Maurizio Sarri menilai situasi tersebut bisa mebahayakan Lazio meski sudah unggul 4-0 sekali pun, seperti yang terjadi pada laga kontra Feyenoord.
"Ternyata, kami masih memiliki kekurangan dalam hal mentalitas, karena kami menunjukkan tekad besar dan pendekatan yang tepat hanya untuk kemudian melepaskan kaki kami dari gas di akhir, dan itu berbahaya," tutur Maurizio Sarri.
Terlepas dari kekecewaan yang dirasakan Maurizio Sarri, Lazio tetap memperoleh poin penuh pada laga pertama Liga Europa 2022-2023.
Torehan tiga poin ini menjadi modal berharga bagi Lazio untuk bersaing di fase grup hingga lolos ke fase gugur.
Selanjutnya, Lazio akan meneruskan perjuangan di pentas Liga Europa dengan melawan Midtjylland pada 15 September mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.