KOMPAS.com - Arema FC menunjukkan sisi edan-nya saat menghadapi Barito Putera pada laga pekan ke-8 Liga 1 2022-2023 di Stadion Demang Lehman Banjar, Minggu (4/9/2022).
Arema FC memperagakan skema permainan yang sangat berisiko dengan menurunkan tujuh pemain bertipikal menyerang sekaligus.
Keberanian mereka pun terbayar dengan berhasil mencuri satu poin menahan imbang tuan rumah 1-1.
Tim kebanggaan Aremania tersebut mengawali pertandingan dengan formasi andalannya, 4-3-3. Namun, mereka justru kecolongan terlebih dahulu lewat tendangan bebas cantik Renan da Silva Alves pada menit ke-22.
Setelah gol tersebut, tuan rumah memilih bermain lebih sabar dengan mengandalkan serangan balik.
Baca juga: Hasil Barito Putera Vs Arema FC 1-1: Dedik Drogba Selamatkan Singo Edan
Kondisi tersebut membuat pelatih Arema FC Eduardo Almeida melakukan perubahan taktik lebih agresif. Pada menit ke-33, Rizky Dwi (full back) ditarik digantikan Ilham Udin Armayn (winger).
Namun sayangnya pergantian tersebut belum mampu merobohkan benteng Barito Putera. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.
Di rasa tak cukup, ia kembali memasukkan pemain-pemain bertipe menyerang yang lebih segar saat babak kedua dimulai.
Evan Dimas (gelandang tengah) ditarik digantikan M Rafli (gelandang serang), Adam Alis (winger) digantikan Gian Zola (gelandang serang).
Merasa belum membuahkan hasil, Eduardo Almeida kembali memasukkan tenaga penyerang. Pada menit ke-60 Jhon Alfarizi (fullback) digantikan oleh Irsyad Maulana (winger). Pada pergantian ini lini belakang Arema FC hanya menyisakan dua center back tanpa fullback.
Baca juga: Arema FC Tak Bisa Sembarangan Pecat Pelatih
Kemudian pada menit ke-70, Bagas Adi (bek tengah) digantikan oleh Dedik Setiawan (penyerang tengah). Praktis lini belakang hanya menyisakan Sergio Silva seorang yang dibantu oleh Rensi Yamaguchi dan Jayus Haryono yang bergantian berposisi sebagai gelandang bertahan dan gelandang tengah.
Dengan masuknya Dedik Setiawan, tim berjuluk Singo Edan tersebut memiliki tujuh pemain bertipe menyerang sekaligus, yakni Abel Camara, Dendi Santoso, Ilham Udin, M. Rafli, Gian Zola, dan Irsyad Maulana.
"Kami tahu kami ingin poin di sini. Kami tadi kebobolan melalui set piece. Kami mencoba untuk melakukan serangan untuk meraih kemenangan,” ujar pelatih asal Portugal.
“Di tengah momen ketinggalan itu, kami mengambil risiko dengan mengganti satu pemain terakhir, yang kami tahu cukup lama tidak memberikan kesempatan kepadanya (Dedik),” katanya.
Tak cukup sampai di situ, Arema FC juga menunjukan mentalitas Singo Edan-nya dengan bermain 10 orang sejak menit ke-73.
Tepat setelah masuknya Dedik Setiawan, Abel Camara mengalami cedera yang membuatnya tidak bisa melanjutkan permainan.
Namun, Arema FC tidak bisa melakukan pergantian karena pergantian terakhir sudah digunakan untuk memasukkan pemain yang dijuluki "Drogba" tersebut.
Menariknya meski kekurangan pemain, serangan Arema FC tak mengendur. Gol yang dinantikan pun akhirnya tercipta pada menit ke-83 lewat sundulan Dedik dan skor pun berubah menjadi 1-1.
Hasil ini menghadirkan kelegaan untuk Eduardo Almeida. Namun, ia mengakui tidak puas karena berani mengambil risiko besar untuk menyasar kemenangan.
“Tentunya kami datang ke sini mencoba untuk meraih tiga poin. Hasil draw yang diraih oleh 10 pemain tentunya itu tidak cukup buat kami karena kami targetkan tiga poin,” kata pelatih berlisensi UEFA Pro itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.