KOMPAS.com - Serangkaian keputusan kontroversial dari VAR (video assistant referee) menjadi sorotan utama pada hari pertama pekan keenam Liga Inggris 2022-2023, Sabtu (3/9/2022).
Pertandingan-pertandingan yang melibatkan Chelsea, Liverpool, dan Newcastle United akhirnya ditentukan oleh keputusan perihal VAR.
Salah satu yang mengkritik sistem VAR di Premier Leagu sekarang ini adalah pandit BBC dan mantan kapten timnas Inggris, Alan Shearer.
"Lebih dari buruk dan memalukan," ujar Sheare di acara populer Inggris, BBC Match of the Day.
"Para pemain dan manajer klub-klub Liga Inggris telah dikecewakan hari ini. Keputusan-keputusan buruk. Mereka telah berlatih keras selama seminggu penuh hanya untuk dikecawakan keputusan seperti ini."
"Tidak benar."
Berikut adalah beberapa kejadian kontroversial yang mewarnai laga-laga di Liga Inggris pada Sabtu (3/9/2022).
Everton vs Liverpool
Insiden pertama hari itu melibatkan salah satu insiden di laga panas Everton vs Liverpool yang tak masuk pantauan VAR sama sekali. Momen tersebut datang kala bek Liverpool, Virgil van Dijk, tampak menginjak tulang kering pemain Everton Amadou Onana dengan telapak kaki terangkat.
Seusai laga, pelatih Everton Frank Lampard mempertanyakan kenapa hal tersebut tak diulas oleh VAR.
"Saya suka Virgil van Dijk sebagai pemain, dia fantastis," tutur Lampard. "Namun, jika melihat momen kakinya mengenai tulang kering Amadou yang tertanam di tanah, saya bingung kenapa itu tidak dilihat VAR. Bagi saya itu kartu merah dan akan mengubah jalannya 20 menit terakhir laga."
Chelsea vs West Ham
Momen kontroversial juga datang pada laga derbi London. Gol Maxwell Cornet dianulir karena wasit menganggap kiper Edouard Mendy dilanggar oleh Jarrod Bowen sebelum bola jatuh ke rekan setimnya itu.
Padahal, Mendy tampak melakukan kesalahan saat berusaha menangkap bola dan pura-pura cedera saat terlihat Cornet akan mendapat bola mentah. Hal ini memicu amarah dari pelatih David Moyes.
"Kiper datang mengambil bola dan menjatuhkannya cukup jauh sehingga tak bisa menjangkaunya lagi," tutur Moyes di BBC.