“Ya tentunya saya bukan tidak suka pemain senior, saya juga suka pemain senior dan sudah berpengalaman, cuma kan memang Persebaya ini adalah kedepannya yang lebih panjang,” imbuhnya.
Meskipun banyak pemain tim berjulu Bajul Ijo yang berusia belia, namun mereka adalah pemain-pemain terpilih.
Ia memastikan anak asuhnya tidak akan segan mengalahkan senior-seniornya di Bali United. Sebab Marselino Ferdinan dkk sudah di gembleng Aji Santoso sedemikian rupa untuk menjadi pemain profesional seutuhnya.
“Kami rata-rata pemain muda, tetapi bagi kami pemain muda itu tidak ada masalah yang terpenting bagaimana mereka bermain di lapangan setelah mendapatkan latihan-latihan dari seorang pelatih,” pungkasnya.
Sedangkan pelatih Stefano Cugurra mengakui preferensinya terhadap pemain senior karena alasan target dan persaingan di Liga 1. Ia lebih menyukai pemain-pemain yang sudah teruji tahan banting sehingga bisa memaksimalkan peluang kemenangan.
“Di Liga Indonesia, saya pikir tidak terlalu mudah bagi pemain muda untuk buat mereka. Suporter sangat fanatik, dan stadion sangat penuh, dan pilih pemain yang lebih senior,” ujar pelatih asal Brasil itu.
Meskipun demikian ia menaruh rasa hormat kepada tim dan pelatih yang punya rencana khusus untuk pemain muda. Sebagai pelatih ia juga menyadari pentingnya regenerasi pemain untuk masa depan.
Akan tetapi memang target tinggi yang dipasang Bali United membuatnya menentukan skala prioritas.
“Dari Bali United sendiri, waktu itu dua musim kita juara. Kita tidak punya target buat pasang pemain muda atau jam terbang. Target kami tinggi yaitu selesai liga bisa selesai paling atas. Kita harus kerja sesuai target,” ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.