KOMPAS.com - Transfer penyerang Barcelona, Pierre-Emerick Aubameyang, ke Chelsea mendapat kritik tajam dari beberapa pihak.
Chelsea telah mencapai kesepakatan dengan Barcelona untuk transfer Pierre-Emerick Aubameyang, pada Kamis (1/9/2022) malam WIB.
Sky Sports menyebut Chelsea menawarkan 10 juta pound untuk jasa Aubameyang plus bek kiri Marcos Alonso.
Sang penyerang menjalankan tes medis pada Jumat (2/9/2022) dini hari WIB di London.
Aubameyang akan reuni dengan Thomas Tuchel, mantan pelatihnya di Borussia Dortmund.
Football.London mengomentari soal keputusan Chelsea dan pemilik baru Todd Boehly yang memilih solusi jangka pendek dengan mendatangkan pemain berusia 33 tahun untuk membenahi isu jangka panjang.
Baca juga: Hasil Leicester Vs Man United 0-1: Ronaldo Hampir Gol Salto, Sancho Pembeda, Setan Merah Menang
Apalagi, media asal London tersebut juga menyinggung soal bagaimana Aubameyang pindah dari klub lama yang juga rival The Blues, Arsenal.
"Ini adalah plester jangka pendek untuk membenahi isu jangka panjang," tulis Daniel Childs di Football.London.
"Ini isu yang tak menyangkut kekurangan individu tetapi lebih ke cerminan keterbatasan sistemis dari pelatih asal Jerman tersebut yang telah melihat banyak penyerang gagal untuk menghasilkan."
Daniel kembali menulis bahwa transfer Aubameyang hanya ada dua jalan keluar.
Sang bomber menghidupkan kembali relasi bagusnya dengan Tuchel dan ia memberikan Chelsea ketajaman yang dibutuhkan dalam jangka pendek atau dia akan masuk daftar panjang striker yang bikin frustrasi.
"Ini belum termasuk dampak kultur di ruang ganti yang menyebabkannya ditendang secara kasar oleh Mikel Arteta," tulisnya lagi.
Permasalahan disiplin memang membuat Arteta tak membawa Aubameyang ke derbi London Utara musim 2020-2021.
Baca juga: Update Transfer Musim Panas: Aubameyang ke Chelsea, Liverpool Pinjam Arthur Melo
Namun, para fans dan manajemen Arsenal seperti memalingkan mata selama ia mencetak gol.
Barulah ketika keran golnya mulai mengering pada 18 bulan terakhir masanya di klub, Arteta dan juga para suporter kehilangan toleransi.