Bagi Daniel, ini adalah bendera merah yang seharusnya disadari manajemen Chelsea dan kini membuat reputasi Tuchel berdiri di ujung tanduk.
Apalagi, ia pernah menghadapi situasi indisipliner saat Romelu Lukaku melakukan wawncara dengan televisi Italia pada Desember lalu.
"Dengan banyaknya anak muda di dalam grup dan perlunya kesatuan di dalam periode transisi di Stamford Bridge ini, drama di luar lapangan yang Aubameyang bisa bawa hanya akan mencegah klub ini bergerak maju dari periode tak menentu," tulisnya lagi.
Sementara itu, eks gelandang West Ham dan pandit BBC Nigel Reo-Coker mengatakan hal serupa.
"Jika Anda melihat performa Aubameyang di Arsenal dan bagaimana mereka mengusirnya serta apa yang telah mereka lakukan setelah itu dengan bermain sebagai tim," ujarnya di BBC.
"Barcelona juga bersedia untuk mengusirnya. Anda harus mempertanayakan rasa lapar dan gairahnya."
Reo-Coker juga mengatakan bahwa cara beroperasi Chelsea juga berubah ke arah lebih buruk setelah kedatangan Boehly.
"Chelsea kehilangan elegansi dan kelas yang mereka punya dulu ketika mendatangkan pemain," tuturnya.
"Sekarang, begitu banyak nama pemain yang dihubungkan dengan Chelsea."
"Mereka bergeser dari klub yang melakukan bisnis secara efisien dan tajam, sangat presisi dalam rekruitmen, hingga menjadi opera sabun seperti sekarang."
"Ya, mereka perlu penyerang tetapi Aubameyang ada kopernya. Kita lihat sendiri apa yang terjadi di Arsenal ketika dia sudah nyaman di sana."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.