KOMPAS.com - Piala Dunia 1958, timnas Brasil, dan Pele adalah tiga hal yang tidak bisa dipisahkan.
Pele yang kala itu masih berusia 17 tahun menggebrak panggung sepak bola internasional setelah berhasil mengantar timnas Brasil menjuarai Piala Dunia 1958.
Torehan hattrick pada laga semifinal kontra Perancis dan dua gol di final adalah bukti peran besar Pele terhadap kesuksesan timnas Brasil di Piala Dunia 1958.
Pencapaian itu terlihat semakin spesial karena Piala Dunia 1958 adalah turnamen internasional pertama Pele.
Berkat kontribusi Pele, timnas Brasil akhirnya berhasil mengangkat trofi emas Piala Dunia pertama mereka pada 1958.
Baca juga: Jadwal Timnas Brasil di Piala Dunia 2022, Kans Mengembalikan Kejayaan
Namun, siapa sangka ternyata Pele nyaris tidak tampil di Piala Dunia 1958 karena seorang psikolog bernama Joao Carvalhaes menentangnya bermain.
Ya, timnas Brasil sudah menggunakan jasa psikolog pada Piala Dunia 1958 jauh sebelum tim-time elite Eropa mengembangkannya pada era 1980-an.
Terdapat dua alasan yang membuat Konfederasi Sepak Bola Brasil (CFD) memanggil dan menugasi Joao Carvalhaes untuk membantu tim menghadapi Piala Dunia 1958.
Alasan pertama adalah rapor buruk timnas Brasil ketika tampil di Piala Dunia 1950 dan 1954.
Pada Piala Dunia 1950, timnas Brasil selaku tuan rumah gagal menjadi juara setelah kalah dari Uruguay di partai final.
Kekalahan itu terasa semakin menyakitkan bagi timnas Brasil karena terjadi di stadion kebanggaan mereka, Stadion Maracana.
Empat tahun berselang, timnas Brasil babak belur kalah 2-4 dari Hongaria pada perempat final Piala Dunia 1954 yang dihelat di Swiss.
Baca juga: Hasil Drawing Piala Dunia 2022: Ketika Timnas Brasil Alami Deja Vu...
Dua momen menyakitkan itu kemudian membuat CFD bergerak mencari bantuan dari banyak pihak untuk mengangkat moral skuad timnas Brasil yang sedang terpuruk.
Ketika sedang membangun skuad untuk Piala Dunia 1958, CFD melalui wakil presiden mereka, Paulo Machado de Carvalho, memanggil seorang psikolog beranama Carvalhaes.
Keputusan itu diambil CFD karena ada rumor yang menyebut Carvalhaes berperan besar dalam keberhasilan tim elite Brasil, Sao Paolo, menjuarai Campeonato Paulista 1957.
Rumor yang beredar saat itu adalah Carvalhaes turut memengaruhi keputusan pelatih Sao Paolo menentukan pemain berdasarkan beberapa hasil tes psikologi.
Nama Carvalahaes ketika itu sangat tenar karena berhasil membantu Sao Paolo menjadi juara meski baru satu tahun bekerja.
Sebelum bergabung dengan Sao Paolo, Carvalhaes bekerja sebagai staf pelatihan wasit untuk federasi sepak bola kota.
Carvalhaes ketika itu sudah memiliki laboratorium sendiri yang bisa menampung 10 orang ketika hendak mengadakan tes pemeriksaan fungsi kognitif untuk calon wasit.
Baca juga: 3 Sosok Juara Piala Dunia sebagai Pemain dan Pelatih
Setelah resmi menerima tawaran dari CFD, Carvalhaes langsung bekerja di pemusatan latihan timnas Brasil menjelang Piala Dunia 1958.