Panpel Arema FC menerangkan pihaknya memang memberikan kebijakan khusus kepada pedagang sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi mikro.
Selain itu, kebijakan ini menciptakan hubungan saling menguntungkan yang meningkatkan rasa nyaman saat menyaksikan pertandingan.
"Ini sekitar ada 200-300 asongan yang ingin mengais rejeki dari setiap pertandingan ini, selain itu dari Aremania sendiri juga butuh logistik (makan dan minum). Jadi ada simbiosis mutualisme," ucap Abdul Haris, Panpel Arema FC, kepada Kompas.com.
"Maunya kami kan steril tidak ada yang jualan seperti di Senayan. Tapi, ini kan udah lama mereka jualan untuk menghidupi dari keluarga mereka," katanya menambahkan.
Kehadiran para pedagang ini bak menciptakan wisata kuliner di dalam stadion. Sinergi yang sudah terbangun ini ingin dijadikan sebagai ciri khas oleh panpel Arema FC.
Selain itu, melalui kehadiran para pedagang ini, Arema FC ingin menunjukkan bahwa sepak bola bukan hanya sekedar hiburan, tapi juga penghidupan bagi banyak orang.
"Dulu sama PSSI pusat pernah disurvei berapa jumlahnya pedagangnya ada 345, berarti kan ini membantu ekonomi masyarakat itu dari sisi ekonomi bisa menggerakkan perekonomian multiple choice-nya kan banyak," tutur Abdul Haris menutup.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.