Bitci Gagal Bayar ke Cadiz, Tanda Perusahaan Kripto Kehabisan Duit?

CADIZ, KOMPAS.com - Insiden gagal bayar antara sponsor Bitci dengan klub La Liga Cadiz memiliki dampak ke klub itu.

Cadiz akhirnya mendapat sponsor anyar Khalifa Capital pada pekan ini.

Khalifa Capital adalah perusahaan investasi yang punya kaitan dengan bisnis Grup Emirates.

Namun demikian, perusahaan dengan nama lengkap Emirates Khalifa Capital ini berbasis di Madrid, ibu kota Spanyol.

"Gegara Bitci gagal bayar, kami memutuskan rencana kontrak selama tiga tahun," ucap manajemen Cadiz dalam pernyataan resmi.

Cadiz CF telah menyetujui kesepakatan dengan Khalifa Capital untuk musim 2022-2023.

Jersey klub Andalusia menampilkan merek terbaru mereka untuk pertama kalinya selama pertandingan liga kedua Cadiz musim ini, kekalahan 2-0 melawan Osasuna.

Baca juga: Gegara Insiden Gagal Bayar, Cadiz Dapat Sponsor Anyar

Khalifa Capital menggantikan Bitci sebagai sponsor jersey baru tim setelah kontrak platform perdagangan kripto yang berbasis di Turki, yang akan berjalan hingga 2024, dibatalkan setelah serangkaian pembayaran yang terlewatkan.

Presiden Cadiz Manuel Vizcaíno mengungkapkan pada Konferensi Alma Cadista pada Mei 2022 bahwa Bitci belum membayar semua biaya sponsornya untuk musim ini.

“Kami memilih Bitci karena itu adalah yang paling kredibel dan reguler. Bitci membayar sebagian tetapi belum membayar semuanya,” ucap Manuel Vizcaino kala itu.

Gerai bisnis olahraga Spanyol 2Playbook kemudian melaporkan pada Juli 2022 bahwa Cadiz dan Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) akan melakukan proses hukum terhadap Bitci untuk memastikan mereka menerima biaya yang harus dibayar.

Keduanya termasuk di antara sejumlah mitra olahraga merek yang tidak dibayar.

Mitra Bitci lainnya termasuk klub La Liga Espanyol, Celta Vigo dan Alaves, raksasa sepak bola Skotlandia Rangers, tim balap Formula Satu McLaren, serta seri sepeda motor MotoGP.

Kondisi gagal bayar Bitci ini seakan memberi sinyal bahwa perusahaan kripto di industri olahraga mulai kekurangan duit.

Khalifa Capital mengelola investasi di sektor penerbangan, teknologi, makanan, dan logistik.