GIANYAR, KOMPAS.com - PSM Makassar layak berbangga dengan pencapain historis yang baru saja mereka buat di ajang AFC Cup 2022.
Tim berjuluk Juku Eja itu jadi tim Indonesia pertama yang lolos ke babak final zona ASEAN sejak format tersebut diterapkan pada 2017 lalu.
Kesuksesan tersebut diperoleh setelah PSM menundukkan perwakilan Malaysia, Kedah Darul Aman FC dengan skor 2-1 pada partai semifinal di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Selasa (9/8/2022) malam.
PSM unggul dua gol lebih dulu lewat Yakob Sayuri di menit ke-31, lalu disusul gol yang dicetak Yuran Fernandes di menit ke-62.
Baca juga: 3 Kali Berlaga di Liga 1, Persita Sudah Raih 2 Penghargaan
Kedah baru bisa memberikan gol balasan di menit ke-86 lewat sumbangan Fayadh Zulkifli.
Walaupun menang, pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares sempat terheran-heran dengan cara bermain tim menjelang akhir pertandingan. Pemain tim berjuluk Juku Eja terkesan mengulur-ulur waktu.
"Perlu diketahui, saya bertanya kepada para pemain, 'sepak bola apa itu yang mereka tunjukkan?' Saya tidak mengatakan kepada pemain untuk berlama-lama tidur di lapangan demi menghabiskan waktu," ucap pelatih asal Portugal.
Situasinya ketika itu PSM memang sedang unggul skor, tetapi tidak unggul jumlah pemain. Yuran Fernandes diusir keluar pada menit ke-62 etelah mendapat kartu kuning kedua.
Keunggulan jumlah pemain itu sempat sekali dimanfaatkan Kedah mencetak gol di menit ke-86. Kemudian PSM semakin mengulur waktu saat memasuki tambahan waktu babak kedua untuk menjaga keunggulan.
Di ujung waktu tambahan, PSM harus kehilangan seorang pemainnya lagi. Kali ini giliran Agung Mannan yang mendapat kartu kartu merah langsung dari wasit pada menit ke-90+8.
"Begitulah sepak bola yang mereka minta, sesuai dengan perbuatan yang mereka buat di lapangan. Saya tegaskan lagi bahwa tidak ada instruksi kepada pemain untuk membuang-buang waktu," ujar pelatih berlisensi UEFA Pro.
Meskipun ada satu aspek yang kurang disukai, Bernardo Tavares tetap mengapresiasi kerja keras Yakob Sayuri dkk sepanjang 90 menit. Kekurangan satu pemain dan dua pemain tidak membuat konsentrasi mereka buyar seketika.
"Saya bangga kepada pemain. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa, apalagi dengan situasi yang kami harus bermain sembilan melawan sebelas pemain," kata pelatih berusia 42 tahun.
"Saya juga sampaikan terima kasih kepada suporter kami yang telah datang memberikan dukungan pada kami," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.