BANDUNG, KOMPAS.com - Mengawali tiga pertandingan awal Kompetisi Liga 1 2022-2023 tanpa kemenangan, situasi skuat Persib Bandung sedang tidak mengenakkan.
Satu hasil imbang dari Bhayangkara FC, dan dua kekalahan dengan skor mencolok melawan Madura United dan Borneo FC Samarinda, adalah hasil terburuk Persib selama diasuh pelatih asal Belanda Robert Rene Alberts sejak 2019.
Luizinho Passos sebagai pelatih penjaga gawang Persib ikut merasa bertanggung jawab atas jebolnya gawang Persib sembilan kali di tiga pertandingan.
Tidak sepantasnya Persib sebagai klub besar mengalami hal ini sampai terperosok ke zona merah klasemen.
Baca juga: Nick Kuipers: Persib Bandung dalam Masa Sulit dan Ingin Bangkit
“Saya rasa ini bukan situasi yang bagus karena Persib Bandung adalah tim yang besar di Indonesia. Kami harus bertarung untuk membawa Persib memperbaiki posisi di klasemen,” kata Passos.
Gawang Persib kemasukan sembilan kali di tiga pekan awal Liga 1.
Diakui Passos, catatan tersebut merupakan jumlah kebobolan yang banyak selama ia berkarier 20 tahun sebagai pelatih kiper.
“Tiga pertandingan kebobolan sembilan gol, ini pertamanya kalinya terjadi di karier saya sebagai pelatih kiper selama 20 tahun. Bagi saya ini tidak bagus, bagi kiper tidak bagus,” ungkapnya.
Bukan hanya penjaga gawang yang harus berbenah, tetapi juga seluruh pemain di tim wajib evaluasi dan belajar kegagalan Persib.
Baca juga: Rencana PSIS Saat Lawan Persib
Skuad Maung Bandung seharusnya tidak menerima kekalahan kemarin dan melakukan penebusan, bangkit di pertandingan selanjutnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.