Indonesia Vs Singapura: Cara Bima Sakti Edukasi Garuda Muda agar Konsisten Saat Senior

KOMPAS.com – Timnas U16 Indonesia berhasil memetik kemenangan saat bertanding melawan Singapura dengan skor telak 9-0.

Laga Indonesia vs Singapura dalam babak fase Grup A Piala AFF U16 2022 berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Rabu (3/8/2022).

Tiga dari sembilan gol timnas Indonesia dikemas oleh Muhammad Nabil Asyura pada menit kedua, 17’ dan 29’.

Adapun enam gol timnas U16 Indonesia lainnya dibukukan oleh Hanif Ramadhan (20’), Muhamad Kafiatur Rizky (35’, 42’), Riski Afrisal (59’), Waliy Marifat (79’p), dan I Komang Ananta Krisna Putra (90+2’).

Baca juga: PSSI Berharap Pemain Naturalisasi Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday

Setelah pertandingan, pelatih Garuda Asia Bima Sakti berbicara soal banyaknya pemain Indonesia yang di usia muda mencolok, tetapi ketika sudah masuk ke senior tampak mengalami penurunan.

Bima Sakti tidak menyangkal bahwa kejadian itu kerap terjadi di Indonesia. Ia mengatakan bahwa hal tersebut harus menjadi pembelajaran.

Pelatih berusia 46 tahun itu kini berusaha memberikan edukasi kepada pemain timnas U16 Indonesia agar tetap konsisten di dunia sepak bola Tanah Air.

“Saya pikir ini pembelajaran bagi semua pemain,” ucap Bima Sakti dalam sesi konferensi pers setelah pertandingan Indonesia vs Singapura.

Baca juga: HT Timnas U16 Indonesia Vs Singapura: Nabil Hattrick, Garuda Asia Unggul 6-0

“Oleh sebab itu, saya sebagai tim pelatih sudah mengedukasi mereka. Artinya memberi ilmu bukan saja di dalam lapangan, tetapi di luar lapangan juga,” katanya.

“Itu sangat penting agar mereka (pemain timnas U16 Indonesia) dapat belajar,” tambah Bima Sakti.

Menurut Bima Sakti, kedisplinan adalah nomor satu jika ingin menjaga konsistensi seorang pesepak bola.

Oleh karena itu, Bima Sakti menerapkan sejumlah peraturan untuk meningkatkan daya disiplin timnas U16 Indonesia.

Baca juga: Timnas U16 Indonesia Selalu Cetak Gol Cepat, Apa Instruksi Bima Sakti?

Aturan tetap yang diterapkan Bima Sakti seperti pembatasan memainkan handphone hingga membiasakan diri untuk tetap beribadah.

“Penggunaan hp kita batasi, menjaga disiplin mereka dengan cara beribadah bersama selalu dalam lima waktu kami ke masjiad,” kata dia.

“Untuk yang non-muslim hari Minggu kami beri ksempatan untuk gereja, kami berikan kendaraan,” ujar dia.

“Jadi saya pikir itu yang harus diberikan edukasi kepada semua pemain. Jangan cepat puas, jangan sombong. Tadi sudah sampaikan kepada mereka,” katamya.