KOMPAS.com - Identitas oknum suporter Persis Solo yang terlibat bentrokan di wilayah DI Yogyakarta telah diketahui. Mereka kini terancam masuk dalam daftar hitam atau blacklist.
Kembalinya Persis ke divisi teratas Liga Indonesia setelah penantian 14 tahun harus tercoreng akibat ulah oknum suporter.
Sebab, ada kericuhan yang melibatkan oknum pendukung Persis dan warga setempat di Jalan Gejayan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta, Senin (25/7/2022) siang.
Baca juga: Tanggapan Persis Solo soal Insiden di Yogyakarta pada Pekan Pertama Liga 1
Saat itu, para pendukung berangkat dari Solo untuk menyaksikan laga Persis vs Dewa United pada pekan pertama Liga 1 2022-2023.
Adapun pertandingan Persis vs Dewa United yang berakhir 2-3 untuk kekalahan kubu Solo itu digelar di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, pada Senin sore.
Persis sendiri harus memainkan laga kandang di Magelang karena Stadion Manahan sedang disiapkan untuk menggelar ajang ASEAN Para Games 2022.
Menjelang laga, sejumlah warga tampak terprovokasi dengan konvoi suporter Persis tersebut hingga memicu kericuhan.
Gibran pun mengancam akan mencekal para oknum suporter tersebut masuk ke stadion setiap Persis Solo melakoni pertandingan.
"Ini kan sudah ketahuan semua siapa saja pelakunya, dari kelompok mana, nanti ke depan mungkin tidak perlu diberi tiket ke orang-orang itu," kata Gibran dikutip dari Kompas.tv, Selasa (26/7/2022).
Akan tetapi, Gibran akan menyerahkan keputusan tersebut ke pihak manajemen Persis.
"Blacklist, tapi nanti biar manajemen saja," imbuh putra sulung Presiden Jokowi itu.
Gibran sendiri mengaku telah meminta kepada para pendukung Persis (Pasoepati) yang hendak menonton laga perdana klub kebanggaannya tersebut untuk tidak melewati Kota Yogja, melainkan via jalur Boyolali.
"Kemarin sebelum berangkat sudah kami sarankan untuk teman-teman garis keras Pasoepati, surakartans, dan lain-lain, lewatnya lewat Selo saja," ujar Gibran.
"Ini ada beberapa yang masuk ke Yogja dan itu tidak kami rekomendasikan lewat situ," tuturnya.
Baca juga: Ulah Oknum Suporter Persis Solo Setitik, Waswas Pemilik Pelat AD Sebelanga
Gibran menilai, aksi yang dilakukan sebagian oknum kelompok pendukung Persis itu jelas-jelas merupakan tindakan provokasi.
"Silakan dinilai sendiri videonya. Sudah jelas, kata-katanya juga sudah cukup jelas, itu jelas-jelas provokasi dan pokoknya yang berwajib sudah mengidentifikasi siapa saja," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Gibran juga meminta maaf kepada masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar lokasi kejadian, atas peristiwa keributan yang dipicu provokasi dari oknum suporter Persis.
Baca juga: Pesan Pelatih Persis Solo: Sepak Bola adalah Olahraga yang Menyatukan Kita Semua...
Menurut Gibran, pihaknya telah menghitung jumlah warung yang mengalami kerusakan akibat kericuhan tersebut untuk nantinya menerima biaya ganti rugi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan manajemen Persis Solo, sudah dengan Kevin Nugroho (petinggi klub) juga. Sudah kami identifikasi ada beberapa tempat atau warung yang ada kerusakan kecil. Itu nanti jadi tanggung jawab kami," janjinya.
Manajemen Persis pun disebut akan bertolak ke Yogyakarta untuk meminta maaf dan bertanggung jawab atas insiden itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.