KOMPAS.com – PSS Sleman juga sadar menyadari mereka bakal menghadapi laga berat melawan Borneo FC pada semifinal leg kedua Piala Presiden 2022 di Stadion Segiri Samarinda, Senin (11/7/2022) malam.
Situasinya, PSS Seleman sedang tertinggal agregat 0-2 dari Borneo FC. Otomatis mereka harus bisa menang minimal dengan selisih dua gol untuk setidaknya memaksa pertandingan berlanjut ke extra time atau adu penalti.
Borneo FC punya rekor tidak terkalahkan bermain di Samarinda sepanjang babak penyisihan hingga babak 8 besar Piala Presiden 2022.
Baca juga: Piala Presiden 2022, PSS Sleman Menyongsong Leg Kedua Tanpa Beban
RANS Nusantara FC, Persija Jakarta, Barito Putera, Madura United dan PSM Makassar sudah merasakan sulitnya menang di sana.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro tidak menutup mata terhadap perbedaan kondisi timnya dengan tuan rumah.
Ia sah-sah saja untuk optimistis
Tetapi dirinya pun tahu laga nanti akan sulit.
“Borneo adalah tim yang sangat kuat dan sangat siap untuk Piala Presiden. Mereka tampil impresif dalam bertahan dan menyerang. Agresivitas mereka tinggi. Mereka tunjukkan itu saat tampil cukup dominan di Sleman,” kata pelatih berusia 48 tahun.
Baca juga: PSS Vs Borneo FC, Seto Beberkan Dua Kelemahan Super Elja
Ia mengingatkan pemain tidak hanya harus menyerang dengan bagus, tetapi harus bertahan sama bagusnya. Sebab, serangan Borneo FC cukup mengerikan apabila tidak diantisipasi secara serius.
“Mungkin kalau saya bisa pasang 10 kiper, ya saya pasang 10 kiper biar gak kebobolan,” katanya dengan nada bercanda.
Seto Nurdiantoro menjelaskan kondisi tim saat ini juga tidak prima. Tidak semua pemain yang diboyong ke Samarinda dalam kondisi siap tempur di lapangan.
Beberapa pemain dipastikan harus melalui pantauan tim medis dulu untuk mendapat rekomendasi bermain atau tidak. Kekurangan personel dapat membuat langkah PSS semakin berat.
“Jadi kami bawa 21 pemain ke Samarinda, termasuk tiga kiper. Tapi dari semua yang kami bawa, ada beberapa yang mengalami kendala, seperti Boaz, Rifky, dan Ridwan. Jadi saya juga masih menunggu perkembangan mereka besok pagi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.