Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Toleransi Jumlah Penonton di Stadion pada Liga 1 2022-2023

Kompas.com - 09/07/2022, 19:30 WIB
Suci Rahayu,
Firzie A. Idris

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Liga Indonesia Baru akan memperketat jumlah kehadiran penonton saat pelaksanaan Liga 1 2022-2023. Pihak operator tidak mau kecolongan lagi seperti insiden jatuhnya korban jiwa di Stadion Gelora Bandung Lautan, 17 Juni 2022 lalu.

Dua pendukung Persib Bandung, Asep Solihin dan Sopian Yusup, meninggal dunia setelah diduga terjatuh dan terinjak saat berdesak-desakan bersama suporter lain di pintu masuk stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) jelang laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya di ajang Piala Presiden 2022.

“Kejadian di Bandung tidak bisa dianggap biasa saja, karena itu kejadian yang sangat luar biasa dan tidak kita inginkan sampai jatuhnya korban,” ujar Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita.

Baca juga: Dua Bobotoh Persib Meninggal, Menpora Desak PSSI dan PT LIB Lakukan Investigasi

Setelah tragedi tersebut, PT LIB dan PSSI melakukan evaluasi kembali terkait pelaksanaan Piala Presiden 2022 yang menjadi cetak biru Liga 1 2022-2023.

PSSI menerjunkan beberapa perwakilan komisi disiplin di babak semifinal dan final nanti.

Perwakilan tersebut akan memantau dan melihat langsung bagaimana antusiasme suporter di lapangan.

Selain menyiapkan langkah antisipasi yang lebih baik, PT LIB juga meminta kesadaran suporter untuk tidak memaksakan diri datang ke stadion.

Pada kasus di Bandung, pihak penyelenggara dan kepolisian sepakat hanya menyediakan tiket dan izin bagi 15.000 penonton.

Namun, Lukita mengatakan bahwa suporter yang datang ke stadion mencapai 50.000 orang.

Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita.

“Yang jelas antusiasme ini yang mungkin cukup besar dan ini harus menjadi kesadaran semua apabila sudah tidak bisa mendapatkan tiket ya sudah jangan datang,” ujarnya.

Otoritas keamanan pun juga melakukan evaluasi.

Pria penggemar Formula 1 tersebut mengungkapkan setelah insiden di Bandung, otoritas keamanan tidak memberikan toleransi lagi.

“Kepolisian juga menjadikan ini sebuah pelajaran. Jadi, 75 persen (dari kapasitas stadion) ini harus straight, tidak boleh dilanggar lagi,” tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Format Baru Liga 1 Disebut Seru, Apresiasi Trofi untuk Borneo FC

Liga Indonesia
Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Persib Dapat Sosialisasi Penerapan VAR untuk Championship Series Liga 1

Liga Indonesia
Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Cara AC Milan Ganggu Pesta Scudetto Inter Milan di San Siro

Liga Italia
Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Indonesia Cetak Sejarah di Piala Asia U23, Kekuatan Poros Ernando-Rizky Ridho

Timnas Indonesia
Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Pelatih Timnas U23 Korea Terkejut dengan STY, Indonesia Lawan Sulit

Timnas Indonesia
Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Indonesia Vs Korea Selatan: PSSI Upayakan Nathan Tjoe-A-On Kembali

Timnas Indonesia
Inter Juara Serie A, 'Demonismo', dan Karya Master Transfer Marotta

Inter Juara Serie A, "Demonismo", dan Karya Master Transfer Marotta

Liga Italia
Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi 'Superpower' di Asia

Pengamat Australia Soal Syarat Timnas Indonesia Jadi "Superpower" di Asia

Timnas Indonesia
Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut 'Rematch'

Kontroversi Gol Hantu di El Clasico, Barcelona Siap Tuntut "Rematch"

Liga Spanyol
STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

STY Paham Korea Selatan, Disebut Senjata Tertajam Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Atlet Sepeda Indonesia Bernard van Aert Lolos Olimpiade Paris 2024

Sports
Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Olahraga Golf, Royale Krakatau Renovasi Area Driving Range

Sports
Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Alasan Mourinho Pergi dari Man United dengan Sedih, Singgung Ten Hag

Liga Inggris
Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Bernardo Tavares Minta PSSI Perbaiki Kinerja Wasit

Liga Indonesia
Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Kunci Borneo FC Dominasi Regular Series Liga 1 di Mata Pieter Huistra

Liga Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com