Teriak dan keseruan belasan ribu penonton di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, setiap Garuda U19 berlaga pastilah menjadi api semangat bagi Marselino dkk. Juga berwujud monster bagi lawan-lawan Tim Merah Putih.
Potensi juara? Tentu ada. Namun, harapan tinggi dari masyarakat Indonesia untuk melihat tim muda juara, karena tak kunjung dipenuhi timnas senior, jangan sampai keterusan dan menjadi kebiasaan, apalagi peralihan isu kegagalan pengelolaan sistem berjenjang.
Lihatlah bagaimana labilnya konsistensi dan fokus pemain muda ini bermain sesuai strategi Shin Tae-yong. Jadwal padat dan susunan starting line-up yang tak banyak berubah sangat menguras stamina.
Ketika lawan berbalik menekan, seperti yang diperlihatkan Thailand, jantung penonton dibuat berdetak kencang akibat berbagai kesalahan elementer yang menguntungkan lawan. Jadi ingat timnas senior?
Baca juga: Dua Sisi Timnas U19 Indonesia: Gawang Steril, Lini Serang Jadi Masalah
Tak ada jaminan semua pemain yang tampil 2022 AFF U19 Youth Championship ini bakal mengenakan jersey Garuda di level senior beberapa tahun ke depan. Bukan rahasia, publik mempertanyakan ke mana rekan-rekan Evan Dimas yang menjuarai Piala AFF U19 2013?
Tidak bisakah tim besutan Indra Sjafri di Piala AFF U19 tahun 2013 itu menjadi tulang punggung keberhasilan menjuarai Piala AFF level senior? Nah, pemikiran seperti inilah yang wajib dihindari akibat keterusan memilih solusi melepas dahaga pada pemain muda.
Menantikan gelar juara di Piala AFF U19 2022 tentu tidak salah. Hanya, jangan dijadikan pelarian dan menjadi kewajiban pemain muda ketika timnas senior gagal menjadi hujan di musim kemarau iklim sepak bola Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.