Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Perundungan kepada Istri Pelatih Persib Selesai, Robert Bicara Perlunya Edukasi

Kompas.com - 05/07/2022, 23:00 WIB
Adil Nursalam,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

Hal itu seperti tidak dapat dipisahkan. Terkadang anak-anak muda terlalu antusias mendukung sebuah klub hingga terlalu liar dan bertindak terlalu jauh.

Situasi-situasi seperti ini yang perlu diedukasi.

“Situasi yang rumit karena orang-orang di Indonesia hidupnya begitu berkaitan dengan sepak bola dan sangat erat dengan klub kebanggaannya. Terutama para anak muda yang kadang terlalu antusias, terlalu liar dan mereka jadi bertindak terlalu jauh,” paparnya.

Robert pada dasarnya siap dikritisi. Ia tidak akan mempermasalahkan jika kritik tersebut bersifat membangun atau dalam tahap wajar karena emosi sesaat.

Namun satu yang tak akan ia terima jika perkataan menjurus kepada pelecehan atau ancaman serius kepada keluarga.

“Jika mereka mengkritik saya, saya tidak mempermasalahkan itu. Semisal mereka berkata 'coach kenapa kamu melakukan ini, kamu melakukan itu' dan jika tidak mengancam, tidak apa-apa. Itu hanya ekspresi dari orang-orang,” tuturnya.

“Tapi jika ada orang yang berkata pada saya di internet dan berkata 'kalau kami ke Bandung, kami tahu di mana tempat kamu tinggal dan kami akan membunuhmu', itu adalah ancaman dan itu tidak boleh terjadi. Itu urusannya dengan pihak kepolisian,” sebutnya. 

Baca juga: Dapat Kritik, Winger Persib Febri Hariyadi Harus Evaluasi Diri

Robert pun sudah siap melaporkan pelaku pelecehan yang diterima istrinya kepada kepolisian, andai tidak ada itikad baik.

Kini, kasus Robert dan Tendi sudah ditutup. Kedua belah pihak menempuh jalan damai.

“Kasus yang saya alami sekarang itu tak perlu melibatkan polisi. Ketika orang mengkritik saya, saya sudah berada dalam industri ini selama sekitar 40 tahun, bahkan ini sudah saya anggap sebagai gaya hidup dan gairah hidup saya, ini adalah kehidupan saya,” katanya.

“Jadi ketika orang memanggil saya apa pun selama masih dalam batasan, itu tak apa. Tapi jika sudah menyentuh keluarga saya, itu hal yang lain dan kami harus berjuang demi hak kami,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com