KOMPAS.com - Delapan tenaga medis akan menghadapi pengadilan publik atas dakwaan kelalaian dalam perawatan Diego Maradona. Hal itu diputuskan oleh seorang hakim Argentina pada Rabu (22/6/2022).
Ahli bedah otak, Leopoldo Luque, yang merupakan dokter pribadi Maradona dan psikiater Agustina Cosachov termasuk di antara tenaga medis yang akan diadili.
Dilansir dari Marca, sidang atas dugaan kasus pembunuhan kepada legenda timnas Argentina itu diperkirakan belum akan dimulai hingga akhir 2022 atau awal 2023.
Baca juga: Sebelum Sukses Jual Jersey Gol Tangan Tuhan Maradona, Sothebys Berhasil Lego Jersey Ini
Maradona meninggal pada 25 November 2020. Sang legenda tutup usia karena serangan jantung pada usia 60 tahun saat sedang tidur.
Kematian eks pemain Napoli dan Barcelona itu terjadi hanya beberapa saat usai dirinya dirawat di Rumah Sakit Olivos, Buenos Aires.
Maradona sempat dirawat karena mengalami pembekuan darah di otak atau biasa disebut subdural hematoma sehingga harus menjalani operasi.
Baca juga: Sothebys: Ada 7 Penawar Jersey Gol Tangan Tuhan Maradona
Beberapa hari setelah kematiannya, Kejaksaan San Isidro, Buenos Aires, memulai penyelidikan terhadap para dokter dan perawat yang terlibat dalam penanganan Maradona.
Pada April 2021, dewan medis yang dibentuk Kejaksaan San Isidro menemukan bahwa tenaga medis Maradona bertindak dengan cara "tidak pantas, tidak memadai, dan sembrono".
Berdasarkan temuan yang didapatkan, apabila Maradona ditangani dengan benar dan memakai fasilitas yang sesuai, maka sang legenda punya peluang lebih baik untuk bertahan hidup.
Baca juga: Pemenang Lelang Jersey Gol Tangan Tuhan Maradona Melepas Duit Segini
Jaksa sendiri sudah yakin tenaga medis itu tahu pemenang Piala Dunia 1986 tersebut akan meninggal dan tidak melakukan apa pun untuk mencegahnya.
Keyakinannya tak terlepas karena bukti pesan dan audio yang menunjukkan sang dokter dkk tahu Maradona memakai alkohol, ganja, dan zat terlarang lain dalam beberapa bulan terakhir hidupnya.
Hingga akhirnya, hal tersebut semakin diperkuat setelah laporan dewan medis turut menyatakan bahwa peluang Maradona agar terhindar dari kematian diabaikan dokter dan orang-orang yang terlibat.
Pada April 2022, jaksa meminta agar Hakim Orlando Diaz menempatkan tenaga medis yang sedang diselidiki di pengadilan publik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.