KOMPAS.com - Zinedine Zidane yang baru merayakan ulang tahun ke-50 menuturkan kisah unik terkait pesan serbet Florentino Perez dan sebuah “yes” yang memicu sejarah hebat Real untuk Real Madrid.
Zinedine Zidane legenda hidup Real Madrid baru saja merayakan ulang tahun ke-50 pada Kamis 23 Juni silam.
Media olahraga ternama Perancis L’Equipe, merayakan ulang tahun Zidane dengan merilis sebuah interviu.
Dalam interviu bersama L’Equipe tersebut ZIdane menuturkan cerita unik soal awal dirinya bergabung sebagai pemain Real Madrid pada 2001.
Ternyata proses negosiasi Real Madrid dengan Zidane, yang sebelumnya membela Juventus, melibatkan pesan melalui serbet makan!
“Kami (Perez dan saya) berada dalam sebuah meja besar di Monaco pada acara gala dinner. Namun, kami tak duduk bersebelahan,” kata Zidane dilansir Get French Football dari L’Equipe.
Baca juga: Pengganti Pochettino Kian Mendekat ke PSG, Bukan Mourinho atau Zidane
“Saya waktu itu diundang untuk menerima sebuah penghargaan. Di sana, dia (Florentino Perez) memberi saya serbet. Di dalamnya tertulis ‘Kamu mau bergabung’ dan saya membalasnya dengan secarik kertas ‘Yes’,” tutur Zidane mengisahkan.
“Saya masih bertanya-tanya kenapa saya menjawabnya dalam bahasa Inggris! Saya bisa menuliskan ‘oui (iya dalam bahasa Perancis)’ karena dia berbicara bahasa Perancis atau ‘si’ dalam bahasa Spanyol.”
“Namun, saya menuliskan ‘yes’. Semua berawal dari sana…,” kata Zidane yang sebagai pemain mengantar Real Madrid juara LaLiga 2002-2003 dan Liga Champions 2001-2002.
“Tak ada pertemuan kedua atau ketiga untuk membuat itu terjadi. Florentino Perez adalah pria yang tidak main-main. Ketika dia berkata ‘Kami akan melakukannya, dia melakukannya’,” ujar Zidane menambahkan.
Baca juga: Presiden Perancis Ingin Zidane Jadi Pelatih di Paris
Sebuah jawaban “yes” sederhana dari Zidane itu pada akhirnya melahirkan sejarah besar bagi Real Madrid.
Pengabdian sebagai pemain ternyata hanyalah awal dari pertalian Zidane dengan Real Madrid.
Setelah tampil sebagai asisten pelatih Carlo Ancelotti kala Real Madrid meraih la decima (titel Liga Champions ke-10 klub) pada 2014, Zidane lantas menuliskan sejarahnya sendiri sebagai seorang juru taktik.
Zidane mengantar Real Madrid mencatat hattrick juara Liga Champions pada 2016, 2017, dan 2018!
Sampai kini, Zidane masih menjadi satu-satunya pelatih yang mampu mengantar tim juara tiga kali beruntun di pentas Liga Champions.
Dua titel juara LaLiga (2016-2017, 2019-2020), Supercopa de Espana (2017, 2020), Piala Super Eropa (2016, 2017), lalu Piala Dunia Klub (2016, 2017) menambah rekam jejak gemilang Zidane sebagai pelatih Real Madrid.
Masa kerja Zidane sebagai arsitek Madrid terbagi dalam dua periode yakni 2016-2018 dan 2019-2021.
Saat ini, Zidane belum kembali melatih dan disebut menunggu kesempatan untuk menggantikan posisi Didier Deschamps sebagai peracik taktik timnas Perancis usai Piala Dunia 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.