Pada laga Persebaya vs Persib, pihak kepolisian hanya mengizinkan sebanyak 15.000 suporter untuk menonton di GBLA dari kapasitas maksimal, yaitu 38.000.
Namun, suporter yang datang kemungkinan besar melebihi 15.000 orang. Hal itu juga dapat terlihat dari kapasitas GBLA yang hampir penuh.
Itu artinya ada potensi penonton tanpa tiket atau memakai identitas palsu yang masuk GBLA.
Pengamat sepak bola Tanah Air, Anton Sanjoyo, memberikan sorotan terhadap insiden tersebut.
Baca juga: Piala Presiden 2022 Bhayangkara FC Vs Persib: Maung Pincang, Pasukan WCP Bertekad Menang
Anton menilai bahwa kebanyakan suporter Indonesia masih minim kesadaran untuk melakukan hal-hal yang benar.
Menurut Anton, hal itu tak terlepas dari faktor kurangnya "pendidikan" suporter di Tanah Air.
"Memang suporter kita ini tidak pernah punya wahana untuk dididik dalam tanda kutip kan," kata Anton kepada Kompas.com.
"Kita tidak pernah punya kompetisi yang cukup dari level youth, remaja, sampai ke level senior yang tersebar ke daerah-daerah. Itu seharusnya yang bisa mendidik suporter," ucapnya.
Baca juga: Persib Bandung Konfirmasi Ciro Alves Alami Patah Tulang Bahu
"Kalau masuk ya harus pakai tiket, kalau kalah ya jangan marah, kalau menang ya silakan merayakan sewajarnya. Nah itu kan tidak pernah terdidik di level-level itu," tuturnya.
"Tiba-tiba punya euforia luar biasa menonton pertandingan sekelas Persib di level Liga 1. Karena itulah, kita selalu punya masalah dengan crowd dan kerumuman yang tidak pernah bisa terkontrol," ucapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.