KOMPAS.com - Piala Presiden 2022 segera kembali digelar. Sebanyak 18 peserta dari klub Liga 1 akan memulai babak penyisihan grup yang dimulai pada Sabtu (11/6/2022) sore.
Menariknya Turnamen pramusim paling bergengsi ini dimaknai berbeda oleh setiap pelatih. Ada yang berambisi untuk menjadi juara, namun ada pula yang menjadikan Piala Presiden 2022 sekadar batu lompatan untuk kompetisi.
Namun satu hal yang sama, kekalahan tidak pernah menjadi pilihan. Setiap pelatih punya misi menjaga harga diri masing-masing klub.
1. Eduardo Almeida Fokus Jaga Marwah Arema FC
Arema FC punya nama besar di Piala Presiden. Tim kebanggaan Aremania tersebut menjadi tim paling sukses di Piala Presiden dengan dua trofi tahun 2017 dan 2019.
Selain itu Arema FC tidak pernah absen memeriahkan babak semifinal. Dalam kata lain selalu lolos fase penyisihan grup.
Tradisi ini lah yang sedang coba dipertahankan oleh manajemen tim berjuluk Singo Edan di Piala Presiden 2022. Apalagi mereka akan tampil di depan pendukungnya sendiri sebagai tuan rumah Grup D
Pelatih Eduardo Almeida pun siap menjalankan target yang diberikan. Namun ia tidak mau sesumbar soal prestasi.
Fokusnya saat ini adalah memimpin Evan Dimas dkk ke arah yang lebih baik. Soal hasil pasti akan menyusul kemudian.
“Kami akan melakoni turnamen ini dengan sangat serius dan kami akan berusaha sebaik mungkin untuk bisa melaju sejauh mungkin di turnamen ini,” ujar Eduardo Almeida.
“Tentu saja jika memungkinkan kami ingin menjuarai turnamen ini karena itu adalah salah satu alasan kami ingin mengikuti,” imbuhnya.
2. Javier Roca Ingin Menjadikan Wahana Belajar bagi Tim Baru Persik Kediri
Sementara itu Persik Kediri yang juga berada di Grup D ingin menjadikan wahana belajar bagi pemain-pemainnya. Khususnya cara mengatasi tekanan dari rival dan suporternya. Sebab mereka berkesempatan menghadapi Arema FC yang memiliki sejarah rivalitas tinggi.
Babak penyisihan grup akan memberikan pengalaman berharga bagi 15 pemain baru dan sembilan pemain dibawah usia 23 tahun yang dimiliki Persik Kediri.
"Tentu ada manfaat buat pemain kita karena turnamen nanti akan dihadiri penonton atau suporter, ada tekanan itu wajar tapi bagi saya adalah bagaimana mereka mampu memperlihatkan hasil latihan selama ini, cara mereka memainkan skema taktik strategi yang saya inginkan," ujar pelatih Javier Roca.