KOMPAS.com – Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan kesulitan terbesarnya selama menukangi skuad Garuda.
Menurut Shin Tae-yong, para pemain timnas Indonesia tidak mempunyai tekad kuat untuk bekorban seperti yang dilakukan anggota tim Vietnam.
Oleh karena itu, Shin Tae-yong akhirnya harus membuat keputusan berisiko dengan mengganti sejumlah anggota tim.
“Fakta bahwa para pemain tidak memiliki keinginan dan tekad untuk berjuang bersama sampai siap berkorban seperti pemain Vietnam,” ucap Shin Tae-yong, dilansir BolaSport.com dari Zingnews.
“Jadi saya menyingkirkan hampir seluruh tim dan menggantinya dengan pemain baru yang lebih muda,” katanya mengungkapkan.
Baca juga: Stefano Lilipaly dan Dimas Drajad Belum Puaskan Shin Tae-yong
Pelatih asal Korea Selatan itu menyadari bahwa keputusan yang dibuatnya bakal sangat berisiko.
Namun, menurut Shin Tae-yong, hal tersebut harus dilakukan demi memajukan sepak bola Indonesia.
“Ya, saya tahu itu adalah keputusan yang berisiko dan harus menerima kegagalan pertama. Namun, itu adalah trade-off yang diperlukan,” kata Shin Tae-yong.
“Dengan generasi pemain saat ini, saya telah mengubah mereka menjadi lebih baik dan saya yakin akan membawa masa depan yang cerah bagi sepak bola Indonesia,” ujar dia.
Perkembangan timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong cukup terasa dalam dua tahun belakangan.
Baca juga: Shin Tae-yong di Timnas Indonesia: Rasio Kemenangan di Bawah 50 Persen
Hal itu terbukti dari raihan medali perunggu SEA Games 2021 dan status runner-up Piala AFF 2020 timnas Indonesia di bawah kendali Shin Tae-yong.
Selain itu, Shin Tae-yong juga berhasil mengorbitkan bintang-bintang muda seperti Pratama Arhan dan Asnawi Mangkualam.
Meskipun demikian, Shin Tae-yong mengatakan bahwa untuk mencapai ke tahap kesuksesan timnas Indonesia diperlukan waktu lama.
“Jangan berpikir bahwa hanya mengganti pelatih baru adalah cara untuk tim akan segera mencapai kesuksesan,” ucap dia.
“Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan sebuah tim. Dengan sepak bola Indonesia, saya memilih untuk mengganti tim dengan pemain muda baru guna membentuk mereka berkembang seperti keinginan saya,” katanya.
“Tentu saja tidak mudah dan tidak bisa langsung memberikan hasil karena metode saya memakan waktu. Namun, saya percaya bahwa itu adalah arah yang benar,” ucapnya lagi.
“Lebih baik memilih jalan lambat menuju pembangunan berkelanjutan ketimbang mencapai kesuksesan langsung yang tak dapat dipertahankan dalam jangka panjang,” katanya.
Baca juga: Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia 2023, Minus Egy dan Evan Dimas
Lebih lanjut, Shin Tae-yong menjelaskan bahwa dia membuat sejumlah keputusan di saat momen tersulit timnas Indonesia.
Shin Tae-yong pun siap untuk bertanggung jawab atas semua risiko yang bakal dia hadapi dalam setiap kegagalan maupun keberhasilan di timnas Indonesia.
"Benar. Mungkin saya membuat keputusan di momen tersulit dalam sepak bola Indonesia," kata Shin Tae-yong.
"Namun, masih ada pemain bagus di sini dan saya yakin mereka bisa berkembang lebih baik lagi. Saya menyaksikan pertumbuhan para pemain melalui setiap turnamen."
"Sukses atau gagal di masa depan adalah tanggung jawab saya, belum tentu titik awal sepak bola ketika saya tiba," ujarnya. (Metta Rahma Melati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.